AS bentuk satgas Filipina memperkuat operasi di Laut Cina Selatan

id AS, Satgas Filipina, Laut China Selatan,kerja sama operasional ,kawasan Indo-Pasifik

AS bentuk satgas Filipina memperkuat operasi di Laut Cina Selatan

Perajin memeriksa kualitas busana tenun sebelum diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat di Galeri Wastra Nora Indonesia, Malang, Jawa Timur, Kamis (30/10/2025). Pemerintah menargetkan nilai ekspor sektor ekonomi kreatif hingga akhir tahun 2025 mencapai 26,4 miliar dolar AS dan meningkat lagi menjadi 28 miliar dolar AS pada 2026, melalui penguatan pelatihan dan pembiayaan pelaku UMKM kreatif, peningkatan kualitas produk, serta perluasan akses pasar internasional. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Washington (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) membentuk satuan tugas baru bernama Task Force-Philippines (Satgas Filipina) guna meningkatkan kerja sama operasional di kawasan Indo-Pasifik, terutama di Laut China Selatan.

Menteri Perang AS Pete Hegseth mengumumkan langkah tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Nasional Filipina Gilberto Teodoro Jr. di sela-sela Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) di Malaysia, Jumat.

Juru bicara utama Pentagon, Sean Parnell, dalam sebuah pernyataan resmi menyebutkan bahwa pembentukan Task Force-Philippines merupakan bagian dari upaya memperkuat kerja sama militer antara kedua negara, termasuk peningkatan kesiapan tempur dan perencanaan bersama.

“Kedua pemimpin membahas sejumlah langkah untuk memperkuat kerja sama bilateral dan meningkatkan kesiapsiagaan," demikian pernyataan resmi Pentagon itu.

Pernyataan tersebut juga memuat narasi Hegseth mengumumkan pembentukan Task Force-Philippines, satuan tugas gabungan AS yang akan memperluas kerja sama operasional, meningkatkan perencanaan terpadu, dan memperkuat interoperabilitas, khususnya di Laut China Selatan.

Baca juga: Beijing jelaskan bertabrakan kapal dengan Filipina di Laut China Selatan

Selain itu, Hegseth dan Teodoro menegaskan kembali komitmen terhadap kepentingan keamanan bersama dan sepakat melanjutkan kerja sama di bidang kemitraan publik-swasta untuk produksi bersama amunisi.

Di hari yang sama, Hegseth juga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Nasional Kamboja Tea Seiha. Dalam pertemuan itu, Hegseth menyampaikan niatnya untuk melanjutkan latihan militer bilateral unggulan antara AS dan Kamboja yang dikenal dengan nama ANGKOR SENTINEL.

Baca juga: Kode etik Laut China Selatan masih belum disepakati

Kedua pihak menyatakan kesediaan untuk mengeksplorasi prioritas pertahanan bersama serta memperluas peluang peningkatan kerja sama militer. Pentagon juga menyebut bahwa pertemuan tersebut membahas kemungkinan kehadiran Menteri Hegseth dalam kunjungan mendatang kapal Angkatan Laut AS ke Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja.

Sumber: Sputnik-OANA


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.