Poliklinik tumbuh kembang anak di Mataram upaya penurunan stunting

id RS Moh Ruslan,Kota Mataram,poliklinik tumbuh kembang anak

Poliklinik tumbuh kembang anak di Mataram upaya penurunan stunting

Direktur Utama Rumah Sakit H Moh Ruslan Mataram dr Hj NK Eka Nurhayati. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit H Moh Ruslan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, keberadaan Poliklinik Tumbuh Kembang Anak menjadi salah satu langkah percepatan upaya penurunan angka stunting di kota ini.

Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Moh Ruslan Kota Mataram dr Hj NK Eka Nurhayati di Mataram, Minggu, mengatakan, Poliklinik Tumbuh Kembang Anak dibuka untuk menangani anak yang mengalami gangguan kesehatan dan tumbuh kembang termasuk stunting.

"Kami dokter spesialis tumbuh kembang anak dan dokter spesialis lainnya secara terintegrasi, sehingga masalah tumbuh kembang anak bisa ditangani maksimal," katanya.

Poliklinik Tumbuh Kembang Anak juga untuk memantau, mendeteksi dini, mendiagnosis, dan memberikan penanganan optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, mental, dan sosial.

Poliklinik tersebut membantu memastikan anak tumbuh sesuai potensi maksimal dengan pemeriksaan rutin dan menyediakan edukasi bagi orang tua mengenai stimulasi yang tepat.

"Anak-anak yang terlambat bicara, terlambat berjalan, tumbuh gigi, dan perkembangan lainnya bisa datang ke poliklinik tersebut," katanya.

Baca juga: Tekan stunting, Dokter spesialis anak dihadirkan di 11 puskesmas Mataram

Dikatakan, sejak dibuka pada awal tahun 2024, Poliklinik Tumbuh Kembang Anak mulai banyak di minati orang tua sebab banyak anak-anak mengalami gangguan selain kesehatan juga gangguan bicara, kognitif, pertumbuhan atau stunting.

Dengan demikian, poliklinik itu menjadi rujukan untuk penanganan stunting di Kota Mataram, guna melakukan percepatan penurunan stunting tahun 2025 dengan target 5 persen di akhir tahun.

Berdasarkan data terakhir September 2025, kasus stunting di Kota Mataram tercatat sebanyak 6,03 persen atau turun dari data terakhir pada Mei 2025 tercatat sebanyak 6,7 persen atau sekitar 1.600 balita.

Baca juga: MBG di Mataram diharapkan jadi strategi nyata turunkan stunting

Keberadaan Poliklinik Tumbuh Kembang Anak menjadi salah satu wadah yang berpartisipasi mendukung angka penurunan stunting tersebut.

Karena itu, diharapkan, dengan adanya Poliklinik Tumbuh Kembang Anak dapat meningkatkan derajat kesehatan anak sekaligus mengurangi risiko stunting.

"Poliklinik Tumbuh Kembang Anak itu, menjadi satu kesatuan dari poliklinik stunting yang khusus menangani balita stunting," katanya.

Baca juga: Faktor sanitasi pengaruhi angka stunting di Mataram

Baca juga: Forum GenRe berperan bantu identifikasi kasus sunting di Mataram

Baca juga: Dinkes Mataram perkuat konvergensi dengan pihak lain turunkan stunting

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.