Tangerang (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengajak perusahaan swasta dan BUMN berperan penting menjadi “kakak asuh” bagi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih.
“Swasta, BUMN, dan koperasi harus sama. Pertumbuhan tidak boleh hanya dinikmati segelintir orang saja, maka perlu ke depan agar BUMN swasta ini bisa berperan sebagai 'kakak asuh' bagi koperasi sehingga operasionalisasi Koperasi Desa ini bisa berjalan dengan baik,” kata Menkop Ferry di sela acara Kompas100 CEO Forum di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Rabu.
Ferry menilai kolaborasi itu akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang antara BUMN, swasta dan koperasi.
Kopdes/kel Merah Putih, lanjutnya, sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk mengembalikan sistem perekonomian yang berkeadilan, serta menjadi instrumen konstitusional untuk memastikan kemakmuran dirasakan seluruh masyarakat.
Dengan berperan sebagai "kakak asuh", ia mengatakan perusahaan swasta dan BUMN akan memperkuat perekonomian dan monetisasi ekonomi di desa. Dari situ akan tercipta perputaran uang sehingga dapat menggerakkan perekonomian hingga ke masyarakat sampai ke level terendah.
“Perputaran ekonomi ini akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Dengan perputaran uang di desa, pertumbuhan ekonomi agregat bisa dipercepat hingga target 8 persen,” katanya.
Lebih lanjut, Ferry mengatakan keberadaan Kopdes/kel Merah Putih juga akan turut membantu penciptaan lapangan kerja di desa seiring dengan pembangunan ekonomi di desa.
“Harapannya Kopdes bisa menampung angkatan kerja dari desa,” ujar dia.
Baca juga: Kemenkop membangun ekosistem bisnis Kopdes lewat program magang
Ia menekankan bahwa kolaborasi antara swasta dan BUMN dengan koperasi ditujukan untuk membangun ekosistem perekonomian yang berlandaskan kegotongroyongan.
“Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Perguruan tinggi berperan dalam modernisasi Kopdes Merah Putih
Setelah Kopdes/kel Merah Putih beroperasi, nantinya akan berperan sebagai agen penyalur dan menjual barang kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat melalui gerai sembako ritel yang dikelola modern. Di sisi lain Kopdes/kel Merah Putih akan menjadi offtaker dari hasil masyarakat desa.
“Fungsi lainnya adalah menjadi instrumen terbawah yang mampu mengefektifkan bantuan pemerintah pusat ke masyarakat paling bawah yang selama ini sering salah sasaran,” kata Ferry.
