Final kejurnas balap mobil MFoS 2025 siap digelar di Sirkuit Mandalika

id Sirkuit Mandalika ,MFoS ,NTB

Final kejurnas balap mobil MFoS 2025 siap digelar di Sirkuit Mandalika

Penonton ajang MotoGP 2025 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat di Lombok Tengah, Rabu (10/12/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi.

Lombok Tengah (ANTARA) - Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bergerak cepat melakukan serangkaian penyesuaian teknis menjelang Kejuaraan Nasional Balap Mobil (ITCR) bagian dari Mandalika Festival of Speed (MFoS) 2025, putaran final pada 12-14 Desember 2025.

"Fasilitas penunjang ajang balap mobil itu telah dipasang dan Sirkuit Mandalika siap menggelar final MFoS 2025," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandi Satria di Lombok Tengah, Rabu.

Ia mengatakan dari seluruh rangkaian pekerjaan, pemasangan speed bump atau dome di area apex tikungan menjadi titik perhatian utama karena berkaitan langsung dengan aspek keselamatan dan kepatuhan pembalap terhadap track limit.

"Setelah rangkaian kegiatan roda dua, termasuk MotoGP 2025, seluruh perangkat keselamatan khusus roda empat yang sempat dilepas kini kembali dipasang," katanya.

Baca juga: Final balap mobil MFoS di Sirkuit Mandalika digelar 14 Desember 2025

Sementara itu,Muhammad Awallutfi Andhika Putra selaku Race Electronics, Track, dan Motorsport Manager MGPA, menjelaskan bahwa pemasangan dome menjadi prioritas pertama yang dikerjakan tim teknis.

Speed bump atau dome berfungsi sebagai pembatas fisik agar mobil tidak memotong apex tikungan untuk mendapatkan keuntungan waktu. Selain itu, dome memastikan jalannya balapan tetap aman, adil, dan sesuai standar homologasi FIA Grade 3.

“Penggunaan dome ini untuk menjaga track limit pada apex sehingga pembalap tidak memotong jalur dan tetap balapan secara fair,” kata Awallutfi menjelaskan.

Di Sirkuit Mandalika, terdapat 29 titik pemasangan dome yang tersebar di tikungan T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7, T9, T10, T11, T12, T13, T14, T16, dan T17. Setiap dome memiliki diameter 40 cm dengan tinggi 7,5–9,5 cm dan dibuat dari material polyurethane resin yang dibentuk menggunakan silikon molding.

"Instalasi dilakukan menggunakan baut khusus M18, memastikan dome terpasang kuat dan aman digunakan dalam kecepatan tinggi," katanya.

Penggunaan speed bump atau dome ini untuk menjaga track limit pada apex sehingga pebalap tidak memotong apex untuk mengambil keuntungan dan juga menambah sisi safety agar balapan berjalan secara fair dan aman.

Baca juga: Puluhan pembalap mobil mulai adu kecepatan di Sirkuit Mandalika Lombok

Saat digunakan untuk MotoGP, semua perangkat roda empat seperti dome dan flexible cone harus dilepas karena dapat membahayakan pembalap motor. Kini, setelah seluruh kegiatan roda dua selesai, tim teknis mengembalikan sirkuit ke konfigurasi roda empat.

“Setelah event terakhir roda dua selesai, tim langsung bergerak memasang dome, flexible cone, hingga brake marker. Cuaca mendukung, proses bisa selesai hanya dalam hitungan jam,” ujarnya.

Pertamina Mandalika International Circuit merupakan satu dari sedikit sirkuit dunia yang memiliki dua homologasi sekaligus: FIM Grade A untuk balap motor dan FIA Grade 3 untuk balap mobil. Karena itu, setiap elemen keselamatan harus melalui proses penilaian menyeluruh.

Baca juga: Pembalap mobil nasional siap adu kecepatan di Mandalika Festival of Speed

Awallutfi menegaskan bahwa pemilihan jenis dome juga melalui konsultasi dengan regulator internasional.

“Kami memilih tipe dome yang aman untuk dua dunia balap sekaligus. Aman untuk mobil, namun jika tak sengaja dilewati motor pun tetap tidak membahayakan,” jelasnya.

Setiap pagi, tim MGPA menjalankan inspeksi menyeluruh mulai dari marshal, medis, race control, LED panel, hingga pembersihan lintasan dengan FOD Sweeper untuk memastikan tidak ada debris berbahaya.

“Sepanjang 2025, lintasan aktif hampir 48 minggu. Penggunaan rutin justru membuat kualitas track tetap prima,” katanya.

Baca juga: IMI: Kejuaraan di Mandalika Lombok tingkatkan kemampuan pembalap lokal

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.