Mataram (ANTARA) - Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat, Baiq Isvie Rupaeda menyerukan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera ditetapkan menjadi bencana nasional menyusul besarnya dampak yang ditimbulkan akibat dari bencana tersebut.
"Akibat bencana itu kami menyerukan dan mendorong agar bencana Sumatera ditetapkan menjadi bencana nasional," ujarnya usai sidang paripurna istimewa DPRD NTB di Mataram, Selasa.
Baiq Isvie menyampaikan keprihatinannya bersama anggota dewan lainnya atas bencana banjir yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera tersebut.
"Atas nama pimpinan dan anggota dewan, kami menyampaikan turut berduka cita dan simpati terhadap bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat serta berbagai daerah lainnya di Indonesia," kata Isvie.
Baca juga: Presiden Prabowo akui kesulitan di daerah bencana
Ia menyebutkan berdasarkan data BNPB, jumlah korban dari peristiwa itu sudah mencapai 1.030 meninggal dunia, sekitar 5 ribu orang terluka, 262 masih dinyatakan hilang. Sedangkan jumlah pengungsi sebanyak 600 ribu-an orang.
"Bencana itu terjadi akibat serakah-nya segelintir orang sehingga mengorbankan alam flora dan fauna yang ada di hutan Sumatera dan hutan lainnya. Kini hutan itu tinggal kenangan," tegas Isvie Rupaeda.
Baca juga: Presiden Prabowo ke Takengon ungkap simpati pemerintah hadir bantu pemulihan
Menurutnya untuk mengembalikan hutan Sumatera dibutuhkan puluhan hingga ratusan tahun. Oleh karena itu, anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lombok Timur ini mengingatkan agar hal tersebut tidak terjadi di NTB, dirinya mengajak seluruh masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya agar dapat menjaga hutan dan lingkungannya, termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.
"Mengambil pelajaran dari bencana Sumatera kami mengajak pada seluruh masyarakat NTB agar dapat menjaga hutan dan lingkungan di sekitar di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ini kami mengajak juga tetap waspada terhadap potensi dan ancaman bencana alam yang mengintai wilayah kita," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB salurkan bantuan Rp3 miliar untuk korban banjir di Sumatera
