Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan Indonesia terbuka bagi inisiatif pembangunan industri teknologi baru (emerging technologies), termasuk kecerdasan buatan (AI), dari investor maupun inovator global.
"Kita sangat terbuka dengan segala inisiatif untuk membangun industri emerging technologies yang ada di Indonesia, termasuk juga artificial intelligence (AI)," kata Nezar saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis.
Nezar mengatakan pemerintah siap memberikan dukungan dan insentif bagi perusahaan teknologi global yang berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia menjadi negara yang diminati oleh para investor dan sejumlah negara untuk diajak kerja sama pada sektor industri teknologi
"Ada banyak peminat-peminat dan para investor dan juga sejumlah negara yang menginginkan kerja sama dengan Indonesia untuk membangun industri strategis yang penting ini," ujar Nezar.
Baca juga: Perlu kolaborasi multipihak tangani isu kesehatan mental
Karena itu, dia mengharapkan perusahaan teknologi global berinvestasi dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Indonesia dalam industri teknologi strategis, seperti semikonduktor.
"Kita sangat mengharapkan para investor dan juga inovator memanfaatkan sumber daya yang kita miliki di sini untuk bisa mendapatkan keunggulan komparatif dalam persaingan global terutama di industri-industri strategis, seperti halnya semikonduktor," tuturnya.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan sejumlah strategi yang terukur dari kerangka peta jalan AI nasional.
Baca juga: Polisi Kanada batasi penggunaan drone asal China
Dalam jangka pendek, tahun 2025-2027, pemerintah berfokus pada tata kelola ekosistem AI, menargetkan 100 ribu talenta AI per tahun, dan pembangunan infrastruktur data berdaulat.
Pada jangka menengah, pemerintah mendorong riset AI pada sektor publik melalui platform sandbox untuk menguji inovasi-inovasi lokal.
Sedangkan dari sisi pembiayaan, pemerintah mengarahkan pembentukan Sovereign AI Fund dan skema pembiayaan blended financing yang menggabungkan modal dari pemerintah dan swasta guna memastikan proyek strategis nasional terus berkelanjutan. Dalam upaya ini, pemerintah mendorong peran lembaga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berperan aktif dalam menghimpun pendanaan.