Kemenko PM dorong transformasi pemasaran usaha masyarakat di NTB

id Kemenko PM, Dialog Pemasaran, Transformasi Usaha Masyarakat, Biuus Indonesia

Kemenko PM dorong transformasi pemasaran usaha masyarakat di NTB

Pj. Sekda NTB, Lalu Mohammad Faozal (kemeja baru, tengah) foto bersama para arasumber lintas sektor dan sejumlah peserta diskusi Dialog Transformasi Pemasaran Usaha Masyarakat yang digelar Kemenko PM di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/12/2025). ANTARA/HO-Biuus Indonesia

Kota Mataram (ANTARA) - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mendorong transformasi pemasaran usaha masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui "Dialog Transformasi Pemasaran Usaha Masyarakat”, digelar di Kota Mataram, Rabu, sebagai upaya memperkuat daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Asisten Deputi Pemasaran Usaha Masyarakat Kemenko PM, Abdul Muslim, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam mendorong usaha masyarakat agar mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan meningkatnya persaingan.

"Kegiatan ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam setiap upaya untuk mendorong usaha masyarakat semakin maju," ujarnya dalam pernyataan tertulis yang di terima ANTARA, Jumat.

Dikatakannya, dialog tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pelaku usaha, hingga koperasi.

"Diskusi difokuskan pada penguatan strategi pemasaran sebagai kunci keberlanjutan usaha masyarakat di tengah perubahan pola konsumsi dan digitalisasi pasar," jelasnya.

Baca juga: STAN: UMKM di NTB perlu optimalkan peluang dalam pemasaran digital

Founder Biuus Indonesia, Annas Fitrah Akbar, yang hadir sebagai narasumber, menilai transformasi pemasaran perlu ditempatkan sebagai agenda kebijakan prioritas.

Menurut dia, masih banyak usaha masyarakat yang memiliki produk berkualitas, namun terkendala dalam menjangkau pasar.

"Selama ini banyak usaha masyarakat memiliki produk yang baik, tetapi lemah di pemasaran. Padahal, ujung tombak sebuah usaha bukan hanya produksi, melainkan pemasaran," kata Annas.

Ia menambahkan, pelaku usaha perlu didorong untuk naik kelas melalui penguatan branding, perluasan akses pasar, serta pemanfaatan ekosistem digital yang terintegrasi dengan kebijakan pemerintah.

Baca juga: Kemenparekraf mendorong pelaku usaha manfaatkan aplikasi "Ayo ke Lombok"

Annas menegaskan, dialog tersebut diharapkan tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi ditindaklanjuti dengan kebijakan yang lebih terukur dan berdampak langsung bagi pelaku usaha.

"Usaha masyarakat tidak boleh terus berada pada posisi sebagai penonton di pasar. Dengan kebijakan pemasaran yang tepat, mereka dapat menjadi pelaku utama dan pencipta nilai," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Koperasi Rintam Pangan Makmur Adhar Malaka dan akademisi Universitas Muhammadiyah Mataram Dr. Siti Atika Rahmi, M.Si, sama-sama menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi dalam membangun sistem pemasaran usaha masyarakat yang berkelanjutan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H. Lalu Mohammad Faozal, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri, serta perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB yang diwakili Kepala Bidang Ekonomi.

Baca juga: DJP Nusra latih pelaku wisata pasarkan usaha secara daring

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.