Mataram minta los pasar steril dari atap terpal

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh meminta agar los Pasar Mandalika steril dari atap terpal karena menimbulkan kesan kumuh terhadap kondisi Mandalikan sebagai pasar induk di daerah ini.

"Selain terlihat kumuh, los yang menggunakan atap terpal juga rawan terbakar sehingga bisa merugikan pedagang," katanya kepada sejumlah wartawan di sela melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga dan stok kebutuhan pokok di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Wali kota mengakui, bahwa pemasangan terpal pada los pasar yang dilakukan pedagang untuk menghindari panas, sebab sebagai pasar induk para pedagang di Pasar Mandalika berjualan dari pagi hingga sore.

Tetapi, wali kota, tidak ingin pedagang menggunakan terpal, karena itu Dinas Perdagangan (Disdag) harus segera melakukan perencanaan agar mengganti terpal dengan atap yang lebih baik.

"Disdag segera rencanakan anggaran untuk menutup bagian atas los dengan meteril yang lebih baik, agar tidak ada lagi pedagang yang menggunakan terpal," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram H Amran M Amin yang mendampingi wali kota sidak mengatakan, hal tersebut sudah direncanakan melalui program rehabilitasi Pasar Mandalika.

"Untuk tahun ini, kami mendapatkan dana sebesar Rp3,5 miliar untuk rehabilitasi Pasar Mandalika, termasuk penggantian atap terpal dengan material yang lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, proses pelaksanan proyek rehabilitasi Pasar Mandalika saat ini masih dalam tahap revisi, ditargetkan awal Juni 2019 proyek tersebut sudah mulai dilelang.

"Melalui anggaran itu, rehabilitasi akan kita lakukan untuk penataan fisik, dan los termasuk atapnya," ujarnya lagi.

Renovasi Pasar Mandalika dilaksanakan bersama dua pasar lainnya yakni Pasar ACC dengan anggaran Rp1,4 miliar, dan Pasar Cakranegara dengan dana Rp2,5 miliar.

"Renovasi ketiga pasar tersebut akan dilaksanakan tahun ini dan harus tuntas tahun ini juga," katanya.