"Kami kembali mengajak mahasiswa untuk aktif menabung, berapa pun itu. Dulu ada yang namanya Tabanas. Nah sekarang kita hidupkan kembali," ujar Menristekdikti di sela acara AksiMuda di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan mahasiswa sangat berpotensi dengan jumlahnya yang mencapai delapan juta mahasiswa itu. Jika setiap menabung paling tidak Rp1 juta hingga Rp2 juta tiap bulannya, maka ada dana sekitar Rp8 triliun dana di perbankan. Dengan demikian diharapkan dana tersebut dapat membantu perekonomian bangsa.
"Berapa pun jumlahnya yang dikontribusikan, yang terpenting aktif menabung," imbuh dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengajak mahasiswa untuk ikut serta Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda). Ada beberapa produk, seperti SiMuda investasiKu, SiMuda EmasKu dan SiMuda RumahKu.
Menurut Wimboh, program ini bertujuan agar menanamkan budaya menabung sejak dini pada siswa dan mahasiswa. Selain pada mahasiswa, pihaknya juga melakukan sosialisasi pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Wimboh menjelaskan hingga Juni 2019, yang ikut program SiMuda sebanyak 11.052 rekening atau sebesar Rp12,4 miliar. Wimboh berharap semakin banyak mahasiswa ikut dalam program tersebut.***3***