Mataram (ANTARA) - Indonesia menerjunkan 54 petugas haji tambahan ke Tanah Suci untuk melayani jamaah haji yang tahun ini mengalami penambahan kuota hingga 10.000 kursi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali di Kota Mekkah, Selasa waktu setempat, mengatakan sebanyak 54 petugas haji yang diberangkatkan tersebut bertugas untuk memback up kekurangan tenaga petugas di Tanah Suci.
"Petugas tahap terakhir diberangkatkan ke Arab Saudi. Ini untuk memback-up kekurangan petugas. Karena ada tambahan kuota jamaah. Sehingga rasio perlu diidealkan. Maka 54 petugas ini diterjunkan ke Saudi. Untuk mengawal pelayanan ibadah haji 2019," katanya.
Para petugas tersebut akan didistribusikan ke beberapa sektor atau daerah kerja, meliputi Madinah, Mekkah, dan Bandara.
"Tugas utamanya karena sekarang masa jamaah haji sudah bergerak di Mekkah semua dan Madinah kosong, konsentrasi ada di Mekkah," katanya.
Sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi terkait pelaksanaan puncak musim haji meliputi persiapan di Arafah, Mina, dan Muzdalifah sehingga penyelenggaraan haji bisa terselenggara sebaik mungkin.
Ia menggambarkan dengan personel sekitar 180 petugas haji yang diterjunkan di Arafah maka tidak akan mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan pelayanan yang diperkirakan akan sangat besar karena ratusan ribu anggota jamaah terkonsentrasi di tempat itu.
"Maka diambil sepertiga personel di Arafah. Kemudian di Mina, karena waktunya lama dan masa krusial di Mina, maka sepertiga petugas haji di Mekkah ditempatkan di Mina. Leading sectornya petugas haji Madinah jumlah 400-an. Maka sepertiga itu menambah petugas," katanya.
Setelah puncak haji rampung maka para petugas tersebut akan kembali ke posnya masing-masing di daerah kerjanya.