Diduga puluhan warga yang mengalami keracunan massal tersebut, usai menyantap makanan pada acara hajatan perkawinan yang digelar oleh salah satu warga setempat, kata Camat Dadahup Randu Ramba di Kuala Kapuas, Minggu (18/8).
“Kebetulan warga kami di Kecamatan Dadahup, tadi siang ada pesta perkawinan seperti biasa. Cuma kami tidak tahu, pada saat perkawinan tidak terjadi apa-apa. Nah setelah habis acara itu, informasi saja mereka ada yang muntah-muntah warga itu,” katanya menambahkan.
Sejumlah warga yang mengalami keracunan tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Dadahup untuk mendapatkan pertolongan medis dengan kondisi fasilitas kesehatan yang ada.
“Karena di sana tempatnya (Puskesmas) kurang, sebagian warga dirujuk ke rumah sakit Kuala Kapuas. Mungkin informasi sementara, jumlahnya di atas 20 sampai 30 lah (korban),” kata Randu Ramba.
Ia menjelaskan, kejadian ini bermula saat warga menghadiri acara pesta perkawinan yang digelar oleh salah satu warga setempat. Usai pesta perkawinan, siang harinya warga yang sebelumnya mengonsumsi makanan di acara tersebut, kemudian muntah-muntah dan disertai dengan pusing kepala.
“Kami tidak tahu muntah-muntah itu akibat apa, nanti mungkin ada tim investigasi yang akan melihat apa penyebab itu. Kami tidak berani memastikan akibat apa,” kata Randu Ramba.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas dr Agus Waloyo mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya saat ini, korban keracunan yang ditangani di Puskemas Dadahup sekitar kurang lebih 50 orang korban.
“Untuk kondisi korban yang mengkhawatirkan dan harus mendapatkan penanganan lebih lanjut di rujuk ke RSUD Kapuas, ada sekitar 26 korban. Dan untuk pasien korban keracunan yang sudah datang di rumah sakit ada sebanyak 19 orang,” ucap Agus Waluyo.
Untuk korban yang paling banyak akibat keracunan sendiri, kata Agus, pihaknya belum bisa mengetahui secara detail pasien yang masuk di RSUD Kapuas, apakah banyak orang dewasa maupun anak-anak.
“Laporan terakhir kami terima, dari 19 orang itu memang ada anak-anak dan orang dewasa yang masuk. Namun kita belum mengetahui lagi,” katanya.