Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H
Zulkieflimansyah mengingatkan pentingnya social distancing atau menjaga jarak untuk menghindari potensi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 di daerah itu.
"Social distancing itu perlu, guna mengantisipasi kemungkinan terburuk kalau yang terburuk itu terjadi pada kita," kata Zulkieflimansyah saat menghadiri acara Simakrama dengan umat Hindu di Pura Jagatnatha Mayura Cakranegara, Kota Mataram, Sabtu.
Melalui Simakrama yang juga dirangkai dengan Rsi Bhojana menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942/2020 Masehi itu, Gubernur NTB mengimbau bahwa kewaspadaan serta kekhawatiran pada virus corona agar tidak menimbulkan kecemasan dan ketakutan berlebihan pada masyarakat
"Masyarakat harus tetap waspada harus tetap hati-hati, tapi tidak boleh cemas atau ketakutan berlebihan. Jangan-jangan karena panik kemudian kehilangan kesehatan dan lain sebagainya," ujar Gubernur NTB.
"Mudah-mudahan inilah cara yang maha kuasa menghimpun kita bersama, apa lagi kita akan merayakan Hari Raya Nyepi upaya untuk transendensi menghadapi kesunyian, keheningan, sehingga kita sadar betapa kecilnya kita dihadapan yang maha kuasa," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Simakrama, I Gede Putu Aryadi berharap agar pemimpin dan semua masyarakat di NTB mendapatkan keselamatan dan dijauhkan dari wabah corona.
Aryadi juga mengingatkan selain menerapkan social distancing, penting juga untuk menjaga lingkungan dan bersahabat dengan lingkungan.
"Dengan adanya wabah ini, maka perayaan Hari Raya Nyepi, kita dituntut untuk lebih banyak merenungkan, mengungjungi pura yang ada di dalam hati kita masing-masing, karena kebahagian terletak disitu," katanya.
Zulkieflimansyah mengingatkan pentingnya social distancing atau menjaga jarak untuk menghindari potensi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 di daerah itu.
"Social distancing itu perlu, guna mengantisipasi kemungkinan terburuk kalau yang terburuk itu terjadi pada kita," kata Zulkieflimansyah saat menghadiri acara Simakrama dengan umat Hindu di Pura Jagatnatha Mayura Cakranegara, Kota Mataram, Sabtu.
Melalui Simakrama yang juga dirangkai dengan Rsi Bhojana menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942/2020 Masehi itu, Gubernur NTB mengimbau bahwa kewaspadaan serta kekhawatiran pada virus corona agar tidak menimbulkan kecemasan dan ketakutan berlebihan pada masyarakat
"Masyarakat harus tetap waspada harus tetap hati-hati, tapi tidak boleh cemas atau ketakutan berlebihan. Jangan-jangan karena panik kemudian kehilangan kesehatan dan lain sebagainya," ujar Gubernur NTB.
"Mudah-mudahan inilah cara yang maha kuasa menghimpun kita bersama, apa lagi kita akan merayakan Hari Raya Nyepi upaya untuk transendensi menghadapi kesunyian, keheningan, sehingga kita sadar betapa kecilnya kita dihadapan yang maha kuasa," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Simakrama, I Gede Putu Aryadi berharap agar pemimpin dan semua masyarakat di NTB mendapatkan keselamatan dan dijauhkan dari wabah corona.
Aryadi juga mengingatkan selain menerapkan social distancing, penting juga untuk menjaga lingkungan dan bersahabat dengan lingkungan.
"Dengan adanya wabah ini, maka perayaan Hari Raya Nyepi, kita dituntut untuk lebih banyak merenungkan, mengungjungi pura yang ada di dalam hati kita masing-masing, karena kebahagian terletak disitu," katanya.