Mataram (ANTARA) - Kain tenun khas Nusa Tenggara Barat kembali dipamerkan dalam kegiatan Fashion Ramadhan sebagai rangkaian event Pesona Khazanah Ramadhan 2020.
Kegiatan mengangkat dan mempromosikan potensi kain tenun khas NTB yang dikreasikan sebagai busana modern itu disiarkan secara livestreaming dengan menampilkan sejumlah koleksi busana berbahan kain tenun khas NTB, karya desainer kondang Diah Kahar.
"Kain tenun khas NTB sangat kaya akan motif dan corak warna. Potensinya juga sudah banyak dilirik di tingkat nasional bahkan mancanegara," kata Diah Kahar di Mataram, Senin.
Ia mencontohkan, kain tenun khas Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, memiliki keunikan dan proses yang masih tradisional, sehingga bisa menjadi produk busana muslim atau busana modern lainnya dengan sentuhan yang ekslusif dan elegan.
Karena dihasilkan dari alat tenun tradisional yang secara lokal disebut "seksek", tenun Sukarara juga butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan selembar kain tenun.
"Alatnya masih tradisional dan memakan waktu 1 sampai 2 bulan untuk menyelesaikan selembar kain. Nah ini kenapa kita harus memberikan apresiasi terhadap karya tenun kita," ucapnya.
Selain itu kata dia, produksi tenun menarik juga dihasilkan di Gumise, Kabupaten Lombok Barat, dan Pringgabaya Lombok Timur.
Bagi Diah, kekayaan corak dan warna kain tenun NTB selalu menarik untuk dikreasikan menjadi busana, fashion masa kini.
"Apalagi, cerita zaman dulu itu, seorang gadis belum boleh dipinang jika belum bisa menyelesaikan satu lembar kain tenun. Jadi secara seni maupun budaya, tenun NTB ini sangat menarik," katanya.
Diah menilai kekayaan tejun NTB mulai terangkat ke kancah nasional berkat upaya dan dukungan Dekranasda Provinsi NTB, sehingga memberikan nilai tambah terhadap produk lokal NTB menjadi lebih terangkat dan memiliki "multiplier efect" secara ekonomi bagi para pelaku kriya, khususnya para wanita penenun di sejumlah daerah di NTB.
Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Moh Faozal, menyampaikan program ini dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2020 sampai dengan 20 Mei 2020 yang akan disiarkan secara live melalui media social dan RRI Mataram.
Adapun sejumlah kegiatan selama Pesona Khazanah Ramadhan, sebut Faozal, di antaranya adzan ramadhan di setiap menjelang waktu sholat tiba, tausiah ramadhan, dialog ramadhan, mauizoh ramadhan, tadarus quran, nuzulul quran, ramadhan berdzikir, program kuliner ramadhan, dan untuk memberikan suasana beda ada juga musik Ramadhan dengan akustik religi.
Kegiatan mengangkat dan mempromosikan potensi kain tenun khas NTB yang dikreasikan sebagai busana modern itu disiarkan secara livestreaming dengan menampilkan sejumlah koleksi busana berbahan kain tenun khas NTB, karya desainer kondang Diah Kahar.
"Kain tenun khas NTB sangat kaya akan motif dan corak warna. Potensinya juga sudah banyak dilirik di tingkat nasional bahkan mancanegara," kata Diah Kahar di Mataram, Senin.
Ia mencontohkan, kain tenun khas Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, memiliki keunikan dan proses yang masih tradisional, sehingga bisa menjadi produk busana muslim atau busana modern lainnya dengan sentuhan yang ekslusif dan elegan.
Karena dihasilkan dari alat tenun tradisional yang secara lokal disebut "seksek", tenun Sukarara juga butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan selembar kain tenun.
"Alatnya masih tradisional dan memakan waktu 1 sampai 2 bulan untuk menyelesaikan selembar kain. Nah ini kenapa kita harus memberikan apresiasi terhadap karya tenun kita," ucapnya.
Selain itu kata dia, produksi tenun menarik juga dihasilkan di Gumise, Kabupaten Lombok Barat, dan Pringgabaya Lombok Timur.
Bagi Diah, kekayaan corak dan warna kain tenun NTB selalu menarik untuk dikreasikan menjadi busana, fashion masa kini.
"Apalagi, cerita zaman dulu itu, seorang gadis belum boleh dipinang jika belum bisa menyelesaikan satu lembar kain tenun. Jadi secara seni maupun budaya, tenun NTB ini sangat menarik," katanya.
Diah menilai kekayaan tejun NTB mulai terangkat ke kancah nasional berkat upaya dan dukungan Dekranasda Provinsi NTB, sehingga memberikan nilai tambah terhadap produk lokal NTB menjadi lebih terangkat dan memiliki "multiplier efect" secara ekonomi bagi para pelaku kriya, khususnya para wanita penenun di sejumlah daerah di NTB.
Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Moh Faozal, menyampaikan program ini dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2020 sampai dengan 20 Mei 2020 yang akan disiarkan secara live melalui media social dan RRI Mataram.
Adapun sejumlah kegiatan selama Pesona Khazanah Ramadhan, sebut Faozal, di antaranya adzan ramadhan di setiap menjelang waktu sholat tiba, tausiah ramadhan, dialog ramadhan, mauizoh ramadhan, tadarus quran, nuzulul quran, ramadhan berdzikir, program kuliner ramadhan, dan untuk memberikan suasana beda ada juga musik Ramadhan dengan akustik religi.