Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendatangkan tim dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memperbaiki sistem website miliknya guna mencegah aksi peretasan dari pelaku kejahatan siber.
"Sekitar dua minggu lalu, tim dari BSSN sudah datang untuk memperbaiki, mengkloning beberapa server kami agar lebih aman, serta memetakan potensi kejahatan siber bisa terjadi di Kota Mataram," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu.
Menurut dia, tahun ini pemerintah Kota Mataram sudah sering kali menjadi sasaran serangan siber. Tidak hanya, website miliki sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Mataram.
"Bahkan server penting seperti e-displin pegawai pernah dihapus oleh pelaku kejahatan siber. Akibatnya, absensi pegawai hilang tapi untungnya sudah ada data pendukungnya," katanya.
Menurut dia, serangan siber itu terjadi karena pelaku masih ingin coba-coba sebab serangan siber tersebut tidak saja dari dalam daerah, melainkan juga dari luar negeri.
Swandiasa mengatakan sejauh ini kejahatan siber paling banyak menyerang website yang dikelola oleh pemerintah. Oleh karena itu, Diskominfo Kota Mataram juga sudah menyiapkan tim khusus untuk mengantisipasi serangan tersebut.
"Kami memiliki tim khusus untuk keamanan siber sebelum ditangani BSSN," katanya.
Apalagi potensi kejahatan siber di Kota Mataram, lanjutnya, lebih besar jika dibadingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat. Hal ini dipicu karena Kota Mataram merupakan ibukota provinsi.
"Dari 10 kabupaten/kota di NTB, website Kota Mataram paling berpotensi diretas dan para hacker itu bermain di halaman depan," katanya.
"Sekitar dua minggu lalu, tim dari BSSN sudah datang untuk memperbaiki, mengkloning beberapa server kami agar lebih aman, serta memetakan potensi kejahatan siber bisa terjadi di Kota Mataram," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu.
Menurut dia, tahun ini pemerintah Kota Mataram sudah sering kali menjadi sasaran serangan siber. Tidak hanya, website miliki sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Mataram.
"Bahkan server penting seperti e-displin pegawai pernah dihapus oleh pelaku kejahatan siber. Akibatnya, absensi pegawai hilang tapi untungnya sudah ada data pendukungnya," katanya.
Menurut dia, serangan siber itu terjadi karena pelaku masih ingin coba-coba sebab serangan siber tersebut tidak saja dari dalam daerah, melainkan juga dari luar negeri.
Swandiasa mengatakan sejauh ini kejahatan siber paling banyak menyerang website yang dikelola oleh pemerintah. Oleh karena itu, Diskominfo Kota Mataram juga sudah menyiapkan tim khusus untuk mengantisipasi serangan tersebut.
"Kami memiliki tim khusus untuk keamanan siber sebelum ditangani BSSN," katanya.
Apalagi potensi kejahatan siber di Kota Mataram, lanjutnya, lebih besar jika dibadingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat. Hal ini dipicu karena Kota Mataram merupakan ibukota provinsi.
"Dari 10 kabupaten/kota di NTB, website Kota Mataram paling berpotensi diretas dan para hacker itu bermain di halaman depan," katanya.