Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat memantau daya konsumsi masyarakat dalam menggunakan bahan bakar minyak (BBM) selama bulan puasa tahun ini.
Kapolda NTB Inspektur Jenderal Polisi Djoko Poerwanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Jumat (8/4), mengatakan bahwa upaya ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan daring dengan Kapolri, Menteri BUMN, dan Direktur Utama Pertamina.
"Jadi, untuk memastikan BBM di NTB tepat sasaran, kami memerintahkan satgas migas membangun secara intensif komunikasi dengan Pertamina guna mengawal dan memantau ketersediaan maupun distribusi BBM di NTB," kata Djoko.
Dalam keterangannya, Djoko berpesan kepada para pelaku industri agar mulai menggunakan BBM nonsubsidi. Hal itu disampaikan seiring dengan meningkatnya daya konsumsi BBM saat Ramadan 1443 Hijriah.
Meskipun diketahui ketersediaan BBM di NTB pada bulan puasa ini masih relatif aman, Djoko akan bersikap tegas apabila ada pihak yang buat gejolak di tengah masyarakat perihal ketersediaan maupun distribusi BBM.
Senada dengan Kapolda NTB, Sales Branch Manager Pertamina Ampenan Adamilyara Aqil turut memastikan bahwa ketersediaan BBM di NTB masih relatif aman. Ketersediaannya mampu memasok kebutuhan hingga momentum Lebaran 2022.
Meskipun demikian, dia berharap semua pihak turut mengawal penggunaan BBM di NTB agar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya.
"Kami berharap semua pihak yang berkepentingan, baik pemerintah maupun TNI/Polri, agar bisa ikut serta mengawal dan mengawasi BBM di NTB. Hal ini bertujuan agar penggunaannya tepat sasaran," ujar Aqil.
Kepada masyarakat, Aqil mengajak agar mulai menggunakan BBM berkualitas, seperti pertamax, pertamax turbo, dexlite, dan pertamina dex.
Dengan menggunakan BBM berkualitas, menurut dia, kondisi mesin kendaraan akan tetap terjaga dan menjadikan sistem pembakaran lebih efisien.
Kapolda NTB Inspektur Jenderal Polisi Djoko Poerwanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Jumat (8/4), mengatakan bahwa upaya ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan daring dengan Kapolri, Menteri BUMN, dan Direktur Utama Pertamina.
"Jadi, untuk memastikan BBM di NTB tepat sasaran, kami memerintahkan satgas migas membangun secara intensif komunikasi dengan Pertamina guna mengawal dan memantau ketersediaan maupun distribusi BBM di NTB," kata Djoko.
Dalam keterangannya, Djoko berpesan kepada para pelaku industri agar mulai menggunakan BBM nonsubsidi. Hal itu disampaikan seiring dengan meningkatnya daya konsumsi BBM saat Ramadan 1443 Hijriah.
Meskipun diketahui ketersediaan BBM di NTB pada bulan puasa ini masih relatif aman, Djoko akan bersikap tegas apabila ada pihak yang buat gejolak di tengah masyarakat perihal ketersediaan maupun distribusi BBM.
Senada dengan Kapolda NTB, Sales Branch Manager Pertamina Ampenan Adamilyara Aqil turut memastikan bahwa ketersediaan BBM di NTB masih relatif aman. Ketersediaannya mampu memasok kebutuhan hingga momentum Lebaran 2022.
Meskipun demikian, dia berharap semua pihak turut mengawal penggunaan BBM di NTB agar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya.
"Kami berharap semua pihak yang berkepentingan, baik pemerintah maupun TNI/Polri, agar bisa ikut serta mengawal dan mengawasi BBM di NTB. Hal ini bertujuan agar penggunaannya tepat sasaran," ujar Aqil.
Kepada masyarakat, Aqil mengajak agar mulai menggunakan BBM berkualitas, seperti pertamax, pertamax turbo, dexlite, dan pertamina dex.
Dengan menggunakan BBM berkualitas, menurut dia, kondisi mesin kendaraan akan tetap terjaga dan menjadikan sistem pembakaran lebih efisien.