Surabaya (ANTARA) - Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga 13 September 2022 mencapai 93 persen. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani di Surabaya, Rabu, mengatakan, Kota Surabaya pada 31 Agustus 2022 telah mencapai 50 persen dan memasuki September 2022 telah mencapai 93 persen.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua sektor mulai dari PKK, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan tentunya masyarakat. Surabaya memiliki jumlah cakupan (imunisasi) paling besar yang harus diselesaikan," kata Rini.
Menurut dia, Kota Surabaya memiliki kategori masyarakat yang cukup beragam. Kesulitan yang dihadapi oleh Pemkot Surabaya adalah mengenai pemahaman pentingnya menjaga kesehatan bagi anak-anak melalui imunisasi.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya langsung bertindak cepat dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan imunisasi kepada masyarakat secara door to door atau dari rumah ke rumah.
"Banyak tantangan, ada nenek maupun ibu yang takut anaknya diimunisasi. Memang banyak faktor, karena informasi mengenai kesehatan anak yang masih kurang. Sehingga, kami melakukan edukasi secara door to door dan alhamdulillah mereka bisa menerima," ujar dia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan capaian BIAN di setiap provinsi di Indonesia adalah 95 persen. Per 12 September 2022, Provinsi Jawa Timur telah mencapai 95,2 persen.
"Secara prosentase sudah melebih target. Namun kami melihat pertambahan itu terus berjalan. Maka capaian yang sudah di atas rata-rata, akan tetap disisir oleh kabupaten/kota masing-masing,” kata Gubernur Khofifah.
Baca juga: Kemenko PMK sebut anak-anak fase terpenting imunisasi cegah penyakit
Baca juga: Ministry seeks to overcome COVID impact on children's immunization
Gubernur Khofifah menjelaskan, untuk Kota Surabaya target cakupannya sebanyak 175 ribu anak. Per 12 September 2022, Kota Surabaya telah mencapai 169 ribu anak telah mendapatkan imunisasi. Sebab, Pemkot Surabaya terus bersinergi dengan seluruh elemen, di antaranya sekolah, tim kesehatan, puskesmas, dan orang tua.
"Insya Allah, kami bisa mendapatkan capaian target untuk Surabaya di atas 95 persen. Artinya, penguatan dari kualitas SDM di Jawa Timur, khususnya di Surabaya harus terus membangun sinergi dengan seluruh elemen strategis karena dengan kolaborasi bisa menyukseskan semua program," kata dia.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua sektor mulai dari PKK, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan tentunya masyarakat. Surabaya memiliki jumlah cakupan (imunisasi) paling besar yang harus diselesaikan," kata Rini.
Menurut dia, Kota Surabaya memiliki kategori masyarakat yang cukup beragam. Kesulitan yang dihadapi oleh Pemkot Surabaya adalah mengenai pemahaman pentingnya menjaga kesehatan bagi anak-anak melalui imunisasi.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya langsung bertindak cepat dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan imunisasi kepada masyarakat secara door to door atau dari rumah ke rumah.
"Banyak tantangan, ada nenek maupun ibu yang takut anaknya diimunisasi. Memang banyak faktor, karena informasi mengenai kesehatan anak yang masih kurang. Sehingga, kami melakukan edukasi secara door to door dan alhamdulillah mereka bisa menerima," ujar dia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan capaian BIAN di setiap provinsi di Indonesia adalah 95 persen. Per 12 September 2022, Provinsi Jawa Timur telah mencapai 95,2 persen.
"Secara prosentase sudah melebih target. Namun kami melihat pertambahan itu terus berjalan. Maka capaian yang sudah di atas rata-rata, akan tetap disisir oleh kabupaten/kota masing-masing,” kata Gubernur Khofifah.
Baca juga: Kemenko PMK sebut anak-anak fase terpenting imunisasi cegah penyakit
Baca juga: Ministry seeks to overcome COVID impact on children's immunization
Gubernur Khofifah menjelaskan, untuk Kota Surabaya target cakupannya sebanyak 175 ribu anak. Per 12 September 2022, Kota Surabaya telah mencapai 169 ribu anak telah mendapatkan imunisasi. Sebab, Pemkot Surabaya terus bersinergi dengan seluruh elemen, di antaranya sekolah, tim kesehatan, puskesmas, dan orang tua.
"Insya Allah, kami bisa mendapatkan capaian target untuk Surabaya di atas 95 persen. Artinya, penguatan dari kualitas SDM di Jawa Timur, khususnya di Surabaya harus terus membangun sinergi dengan seluruh elemen strategis karena dengan kolaborasi bisa menyukseskan semua program," kata dia.