Bali (ANTARA) - Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan kegiatan International Conference on Innovation in Open and Distance Learning (INNODEL)2022 dengan tema “Emerging Technology for Open ang Distance Education: Opportunity, Agility, and Adaptability” di Kuta, Bali, Selasa.
Kegiatan internasional tersebut sebagai upaya melakukan inovasi dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dikembangkan untuk mendorong pemerataan akses pendidikan terbuka yang berkualitas.
Rektor UT, Prof Dr. Ojat Darojat M.Bus ,Ph.D mengatakan kegiatan 2022 INNODEL bertujuan mendorong diseminasi inovasi ODL agar berpeluang menjadikan ODL lebih efektif dan inklusif. Kegiatan tersebut diisi lokakarya atau workshop, konferensi, dan pameran.
Ojat Darojat lebih lanjut mengatakan INNODEL merupakan forum bagi pendidik, praktisi, pembuat kebijakan, dan penyedia teknologi pendidikan untuk berbagi minat bersama.
"Kegiatan ODL ini akan menjadi alat utama untuk peningkatan kapasitas manusia karena kualitas, fleksibilitas, dan interoperabilitasnya akan memfasilitasi ekosistem pembelajaran digital yang baru,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan INNODEL 2022 diselenggarakan secara blanded (luring dan daring) yang dihadiri lebih dari 250 partisipan dari berbagai negara di Asia dan Afrika, seperti India, Pakistan, Palestina, Malaysia, Filipina, Nigeria, dan Indonesia. “Kami percaya bahwa dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak akan memperkuat masa depan pendidikan terbuka dan jarak jauh,” kata Prof.Ojat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten I Setda Provinsi Bali, I Gde Indra Dewa Putra, Kepala BRIN Bali, serta para Rektor dari perguruan tinggi di Provinsi Bali. Sementara, para pembicara utama (keynote speaker) kegiatan ini, yakni Dr. Martin Dougiamas, the Founder and CEO of Moodle, Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D., Universitas Terbuka, Indonesia, Professor Benedict du Boulay, Emeritus Professor of Artificial Intelligence, University of Sussex, United Kingdom, Professor Patricia B. Arinto, Ed.D., Dean University of the Philippines Visayas – Tacloban Collage, Sridhar Sunkad, Regional Director – EON Reality, Singapore; dan Dr. Ethel Joan Atienza, INNOTECH, SEAMEO.
Prof Ojat mengatakan keberadaan UT di tengah pandemi COVID-19 justru mahasiswa baru mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Sebab mahasiswa dalam proses perkuliahanmengedepankan lewat luring. "Sebagai perguruan tinggi yang memberikan flesibiltas dalam proses perkuliahan. Kami juga memiliki dosen-dosen yang tak kalah dengan perguruan tinggi lainnya," katanya.
Baca juga: Universitas Terbuka lakukan transformasi menjadi ekosistem pembelajaran digital
Baca juga: Wagub NTB harap Universitas Terbuka tingkatkan makin maju
Kegiatan internasional tersebut sebagai upaya melakukan inovasi dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dikembangkan untuk mendorong pemerataan akses pendidikan terbuka yang berkualitas.
Rektor UT, Prof Dr. Ojat Darojat M.Bus ,Ph.D mengatakan kegiatan 2022 INNODEL bertujuan mendorong diseminasi inovasi ODL agar berpeluang menjadikan ODL lebih efektif dan inklusif. Kegiatan tersebut diisi lokakarya atau workshop, konferensi, dan pameran.
Ojat Darojat lebih lanjut mengatakan INNODEL merupakan forum bagi pendidik, praktisi, pembuat kebijakan, dan penyedia teknologi pendidikan untuk berbagi minat bersama.
"Kegiatan ODL ini akan menjadi alat utama untuk peningkatan kapasitas manusia karena kualitas, fleksibilitas, dan interoperabilitasnya akan memfasilitasi ekosistem pembelajaran digital yang baru,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan INNODEL 2022 diselenggarakan secara blanded (luring dan daring) yang dihadiri lebih dari 250 partisipan dari berbagai negara di Asia dan Afrika, seperti India, Pakistan, Palestina, Malaysia, Filipina, Nigeria, dan Indonesia. “Kami percaya bahwa dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak akan memperkuat masa depan pendidikan terbuka dan jarak jauh,” kata Prof.Ojat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten I Setda Provinsi Bali, I Gde Indra Dewa Putra, Kepala BRIN Bali, serta para Rektor dari perguruan tinggi di Provinsi Bali. Sementara, para pembicara utama (keynote speaker) kegiatan ini, yakni Dr. Martin Dougiamas, the Founder and CEO of Moodle, Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D., Universitas Terbuka, Indonesia, Professor Benedict du Boulay, Emeritus Professor of Artificial Intelligence, University of Sussex, United Kingdom, Professor Patricia B. Arinto, Ed.D., Dean University of the Philippines Visayas – Tacloban Collage, Sridhar Sunkad, Regional Director – EON Reality, Singapore; dan Dr. Ethel Joan Atienza, INNOTECH, SEAMEO.
Prof Ojat mengatakan keberadaan UT di tengah pandemi COVID-19 justru mahasiswa baru mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Sebab mahasiswa dalam proses perkuliahanmengedepankan lewat luring. "Sebagai perguruan tinggi yang memberikan flesibiltas dalam proses perkuliahan. Kami juga memiliki dosen-dosen yang tak kalah dengan perguruan tinggi lainnya," katanya.
Baca juga: Universitas Terbuka lakukan transformasi menjadi ekosistem pembelajaran digital
Baca juga: Wagub NTB harap Universitas Terbuka tingkatkan makin maju