Mataram, 4/6 (Antara) - Ketua Majelis Ulama Nusa Tenggara Barat H Saiful Muslim mengatakan aksi teror yang dilakukan para teroris bukan merupakan ajaran agama, karena itu harus dilawan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat.

"Teroris menakuti dan mengorbankan orang lain tanpa tujuan yang jelas. Kalau pun alasannya untuk berjihad, agama tidak mengajarkan kepada pemeluknya untuk berjihad seperti itu," katanya pada kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) TNI dengan komponen masyarakat NTB di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, para teroris itu berjihad atas nama agama, namun sering kali uang yang digunakan untuk mendanai aksi teror itu asalnya dari hasil merampok.

Karena itu, menurut Saiful, tidak benar jihad yang dilakukan para teroris itu untuk membela agama.

"Para pelaku perampokan bank dan toko emas itu diduga dilakukan para teroris, kemudian hasilnya dimanfaatkan untuk membeli bahan bom. Itu tidak bisa dibenarkan menurut ajaran agama," ujarnya.

Karena itu Saiful mendukung upaya aparat keamanan mengatasi aksi teror yang hingga kini masih terjadi dengan cara represif agar tidak lagi teror yang meresahkan masyarakat.

Menurut dia, untuk menciptakan situasi yang aman dan tertib di NTB termasuk dari kemungkinan masuknya para teroris di daerah ini, masyarakat dan aparat keamanan termasuk TNI harus menjalin komunikasi secara terus-menerus.

"Dengan terjalinnya komunikasi antara aparat keamanan, pemerintah dan masyarakat, para teroris akan kesulitan menjalankan aksinya," ujarnya.

Saiful mendukung kegiatan komunikasi sosial yang dilakukan Korem 162/Wira Bhakti dalam rangka mempererat silaturahim antara masyarakat dan jajaran TNI. (*) 

Pewarta : Oleh Masnun
Editor :
Copyright © ANTARA 2025