Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Iran Amir-Abdolahian pada Sabtu mengingatkan Israel untuk menghentikan "kejahatan perang" di Gaza.
Dia juga menekankan kesiapan "front perlawanan", termasuk Hizbullah, untuk memulai perang baru melawan Israel.
Peringatan itu disampaikan Abdollahian dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Iran di Beirut setelah melakukan kunjungan dua hari ke Irak, Lebanon dan Suriah, seperti dikutip televisi Iran.
Menurut dia, prioritas utama saat ini adalah menghentikan kejahatan perang Israel, yang jika tidak dilakukan dalam beberapa jam ke depan akan terlambat.
Abdollahian mengatakan dirinya sudah berbicara dengan para pemimpin Front Perlawanan, termasuk Hassan Nasrallah dari Hizbullah, serta para petinggi kelompok Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam.
Balasan terhadap kejahatan rezim Zionis akan membawa konsekuensi yang besar dan mengubah peta wilayah Palestina yang diduduki Israel, kata Abdollahian.
Ia menegaskan jika Israel masih terus melanjutkan kejahatan perang mereka, maka pasukan perlawanan siap memulai pertempuran baru atau menerapkan gencatan senjata.
Tanggung Jawab Barat
Abdollahian mengatakan kejahatan perang oleh Israel di Gaza harus diawasi oleh PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan pesan tersebut sudah disampaikan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
Menlu Iran itu juga menegaskan bahwa dukungan Barat kepada Israel membuat mereka ikut bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak dan wanita di Gaza.
Ketika ditanya mengenai dampak dari situasi di Gaza terhadap proses normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi, Abdollahian mengatakan bahwa hal itu benar-benar sudah gagal total.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Israel kian terisolasi menyerupai negara paria
Minggu, 12 Mei 2024 11:10
Brigade Al-Qassam sergap pasukan Israel
Sabtu, 11 Mei 2024 6:41
Hamas setujui usulan gencatan senjata di Gaza
Selasa, 7 Mei 2024 10:06
Senator AS ancam sanksi keras ICC
Selasa, 7 Mei 2024 9:50
Serangan darat Israel ke Rafah "tak dapat diterima"
Selasa, 7 Mei 2024 9:47
Jumlah tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza berjumlah 350 lebih
Selasa, 23 April 2024 11:55
Iran sebut krisis berakhir jika Israel stop operasi militer
Jumat, 19 April 2024 12:33
Presiden AS Joe Biden gerah lihat sepak terjang PM Israel Benjamin Netanyahu
Selasa, 19 Maret 2024 16:33