Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan anggaran untuk pembentukan desa siaga bencana sebagai upaya mitigasi antisipasi bencana alam yang terjadi.

"Di tahun 2023 ini dua desa yang diusulkan untuk pembentukan desa siaga bencana," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf di Praya, Rabu.

Ia mengatakan, pembentukan desa siaga bencana dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan anggaran.

"Desa siaga bencana ini kita bentuk secara bertahap," katanya.

Berdasarkan data hingga saat ini, jumlah desa siaga bencana di Lombok Tengah yang telah dibentuk itu sebanyak 36 desa seperti di wilayah selatan dan utara serta di Kota Praya.

Desa siaga bencana itu dibentuk di daerah yang rawan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

"Dari 145 desa dan kelurahan, baru 36 desa yang telah ditetapkan menjadi desa siaga bencana," katanya.

Ia mengatakan, desa siaga bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana. Selain itu diharapkan warga bisa ikut memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan jika terkena bencana.

"Ketika terjadi bencana masyarakat sudah bisa melaksanakan antisipasi, sebelum petugas datang memberikan bantuan. Itulah tujuan dibentuknya desa siaga bencana ini," katanya.

Dengan adanya pembentukan desa siaga bencana tersebut, dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan bisa dikurangi dan mencegah adanya korban jiwa.

"Mitigasi bencana itu peting harus kita laksanakan ketika terjadi bencana alam," katanya.


 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024