Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai sudah tepat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pendapatnya agar tidak mencampuradukkan politik dengan sepak bola.
"Itu jelas Pak Jokowi jangan campurkan olahraga dengan politik, jangan pasang bendera partai di stadion-stadion yang ada pertandingan FIFA. Jangan bawa politik praktis. Maksudnya seperti itu, kami sependapat," kata Hasto di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis.
Hasto didampingi oleh Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soedjono dan Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Hendrar Prihadi. Hasto mendorong tugas Presiden Jokowi untuk melobi FIFA yang membedakan perlakuan antara Israel dengan Rusia.
Politisi asal Yogyakarta itu mengatakan Presiden Jokowi harus konsisten sebagai pemimpin negara untuk menyampaikan sikapnya kepada internasional bahwa Indonesia tidak pernah menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sebagai tuan rumah.
"Yang kita lakukan adalah melobi ke FIFA agar menerapkan suatu standar yang sama ketika FIFA mencoret Rusia karena aspek kemanusiaan dan hukum internasional diperlakukan yang sama dengan Israel. Sekiranya itu terjadi, kita akan menjadi tuan rumah yang paling baik di dunia dan itu juga akan dipastikan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto.
Ahli geopolitik itu juga memandang Indonesia memiliki sejarah mengenai sikap penjajahan seperti yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Stadion GBK ini pun, lanjut Hasto, dibangun Presiden Pertama RI Soekarno untuk menunjukkan perlawanannya itu.
Baca juga: Kemenpora : Anggaran Piala Dunia U-20 terimplementasi sebagian kecil
Baca juga: Hasto: cita-cita Indonesia kuatkan kesebelasan bukan jadi EO
"Tanpa sikap penolakan terhadap Israel tidak akan pernah lahir kompleks GBK, yang mencerminkan semangat kita untuk membangun supremasi di dunia olahraga," kata dia. Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) RI itu juga menyayangkan sikap FIFA yang menggagalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Tentu saja kami sangat menyesalkan, kami sangat sedih dan kemudian bagi kami, untuk dengan peristiwa ini bagaimana kita menghadapi apa pun tetap setia pada tujuan kita, dalam membangun kesadaran, semangat kita untuk mewujudkan olahraga Indonesia sebagai bagian dari supremasi Indonesia di dunia internasional. Baik sepak bola, bulu tangkis, pencak silat, dan sebagainya," kata Hasto.