Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terus memantau stok dan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil pantauan, hingga saat ini stok kebutuhan pokok tercukupi dan harga rata-rata masih normal.

"Hanya saja, harga daging ayam broiler dan telur masih di atas harga normal," katanya.

Harga ayam broiler mencapai Rp40.000-Rp42.000 per kilogram, sementara harga normal daging ayam broiler Rp35.000-Rp37.000 per kilogram. Sedangkan telur harganya masih Rp1.900-Rp2.000 per butir dari harga normal yakni Rp1.200-1.500 per butir. "Untuk kebutuhan pokok lainnya, bahkan hingga H-3 Idul Adha hari ini rata-rata masih stabil. Kemarin hari Sabtu-Minggu (24-25/6) kami juga turun dan belum ada gejolak kenaikan harga, kecuali ayam dan telur," katanya.

Menurutnya, informasi dari para pengusaha ayam dan telur kenaikan harga daging ayam dan telur disebabkan kenaikan harga pakan. Untuk harga pakan jagung naik dari Rp4.000 per kilogram menjadi Rp7.000 per kilogram.

Begitu juga dengan jenis pakan konsentrat atau butiran juga mengalami kenaikan dari Rp7.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. Selain itu, kenaikan harga telur juga dipicu karena tibanya masa afkir ayam petelur sehingga peternak yang biasa bisa memproduksi 80.000 butir sekali panen, turun menjadi 40.000 butir.

"Tapi sekarang informasinya afkir sudah terisi dan peternak sudah bisa menghasilkan 60.000 butir sekali panen sehingga harga telur bisa sedikit turun menjadi Rp1.900 per butir dari Rp2.000 per butir," katanya.

Baca juga: TNI memberikan bantuan sosial sembako kepada warga Lombok Tengah
Baca juga: Jambi pastikan bantuan sosial miskin ekstrem tepat sasaran

Kendati demikian, pihaknya terus melakukan pemantauan bahkan untuk mengendalikan harga telur, Disdag Kota Mataram bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) melaksanakan operasi pasar murah (OPM) untuk telur di empat pasar tradisional. Empat pasar itu meliputi, Pasar Mandalika, Sindu, Pagesangan dan Pasar Kebon Roek. Dalam sehari, BI membawa sekitar 6.000 butir atau 200 tray (satu tray isi 30 butir)

"Kami minta I agar OPM telur terus dilaksanakan untuk menstabilkan harga telur di pasar. Harga BI untuk telur Rp50.000 per 30 butir, sedangkan di pasar bisa mencapai Rp58.000-Rp60.000 per 30 butir," katanya.


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024