Praya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menurunkan angka kasus stunting di wilayahnya, antara lain melalui program pembagian telur kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan.
"Ini merupakan salah satu program untuk mempercepat penurunan stunting menjadi 14 persen di 2024 sesuai dengan target nasional," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah pada acara pembagian bantuan telur di Posyandu Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Selasa.
Nursiah menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting.
Mitra kolaborasi pemerintah kabupaten antara lain Baznas, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik daerah.
"Penurunan stunting ini dilakukan secara gotong bersama semua pihak," kata Nursiah.
Ia menyampaikan bahwa upaya penanggulangan stunting mencakup penggiatan posyandu, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan gizi, serta peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
"Banyak pelayanan yang dilakukan dalam mendukung percepatan penurunan stunting ini," katanya.
"Program yang dilaksanakan telah mulai ada hasil," ia menambahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi mengatakan bahwa angka kasus stunting di Lombok Tengah sudah turun dari 20 persen pada 2022 menjadi 17 persen pada 2023.
"Ini merupakan salah satu program untuk mempercepat penurunan stunting menjadi 14 persen di 2024 sesuai dengan target nasional," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah pada acara pembagian bantuan telur di Posyandu Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Selasa.
Nursiah menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting.
Mitra kolaborasi pemerintah kabupaten antara lain Baznas, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik daerah.
"Penurunan stunting ini dilakukan secara gotong bersama semua pihak," kata Nursiah.
Ia menyampaikan bahwa upaya penanggulangan stunting mencakup penggiatan posyandu, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan gizi, serta peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
"Banyak pelayanan yang dilakukan dalam mendukung percepatan penurunan stunting ini," katanya.
"Program yang dilaksanakan telah mulai ada hasil," ia menambahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi mengatakan bahwa angka kasus stunting di Lombok Tengah sudah turun dari 20 persen pada 2022 menjadi 17 persen pada 2023.