Banjarbaru (ANTARA) - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Kalimantan Selatan (Kalsel) agar tetap waspada terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring memasuki musim pancaroba atau kondisi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
“Sepuluh hari ke depan masih musim pancaroba, pagi hari hingga siang hari masih cuaca terik dan panas, jadi tetap waspada kebakaran hutan dan lahan,” kata Prakirawan Stamet Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin BMKG Kalsel Rianita Sekar Utami di Banjarbaru, Minggu malam.
Rianita menuturkan, saat ini wilayah Kalsel cenderung mengalami musim peralihan dari kemarau ke hujan untuk periode Oktober 2023. “Hingga tiga hari ke depan, wilayah Kalimantan Selatan cukup merata hujan ringan dan sedang meskipun berangsur singkat,” ucapnya.
Dia menyebutkan, setelah tiga hari berikutnya potensi hujan berlangsung di daerah Kalsel bagian utara, sedangkan daerah lain lebih kecil kemungkinan turun hujan. Rianita menjelaskan, pada saat musim peralihan seperti sekarang ini, biasanya ditandai dengan meningkatnya curah hujan. Namun, fenomena itu belum dikatakan musim penghujan.
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan klimatologi, suatu wilayah dikatakan sudah memasuki musim penghujan terhitung dari curah hujan menurut dasarian atau 10 hari berturut-turut bahkan juga lebih. Dia meminta masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla, apalagi curah hujan saat ini masih tergolong singkat dan belum maksimal menanggulangi karhutla.
Baca juga: Banjarmasin Kalsel kasus ISPA turun tajam
Baca juga: Satgas gabungan memadamkan karhutla di kawasan Gubernur Sarkawi
Rianita mengimbau warga Kalsel agar selalu memantau perkembangan cuaca melalui akun resmi instagram di @cuacakalsel. Hal itu untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi seperti angin kencang, sambaran petir, dan lainnya. “Awal musim musim penghujan di Kalimantan Selatan sekitar awal November, jadi tetap waspada karhutla hingga musim penghujan berlangsung,” ujarnya.
“Sepuluh hari ke depan masih musim pancaroba, pagi hari hingga siang hari masih cuaca terik dan panas, jadi tetap waspada kebakaran hutan dan lahan,” kata Prakirawan Stamet Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin BMKG Kalsel Rianita Sekar Utami di Banjarbaru, Minggu malam.
Rianita menuturkan, saat ini wilayah Kalsel cenderung mengalami musim peralihan dari kemarau ke hujan untuk periode Oktober 2023. “Hingga tiga hari ke depan, wilayah Kalimantan Selatan cukup merata hujan ringan dan sedang meskipun berangsur singkat,” ucapnya.
Dia menyebutkan, setelah tiga hari berikutnya potensi hujan berlangsung di daerah Kalsel bagian utara, sedangkan daerah lain lebih kecil kemungkinan turun hujan. Rianita menjelaskan, pada saat musim peralihan seperti sekarang ini, biasanya ditandai dengan meningkatnya curah hujan. Namun, fenomena itu belum dikatakan musim penghujan.
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan klimatologi, suatu wilayah dikatakan sudah memasuki musim penghujan terhitung dari curah hujan menurut dasarian atau 10 hari berturut-turut bahkan juga lebih. Dia meminta masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla, apalagi curah hujan saat ini masih tergolong singkat dan belum maksimal menanggulangi karhutla.
Baca juga: Banjarmasin Kalsel kasus ISPA turun tajam
Baca juga: Satgas gabungan memadamkan karhutla di kawasan Gubernur Sarkawi
Rianita mengimbau warga Kalsel agar selalu memantau perkembangan cuaca melalui akun resmi instagram di @cuacakalsel. Hal itu untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi seperti angin kencang, sambaran petir, dan lainnya. “Awal musim musim penghujan di Kalimantan Selatan sekitar awal November, jadi tetap waspada karhutla hingga musim penghujan berlangsung,” ujarnya.