Taliwang, (Antara NTB) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan seragam gratis bagi siswa kurang mampu mulai jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan tingkat atas pada tahun ajaran 2016-2017.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sumbawa Barat Mukhlis di Taliwang, Kamis, mengatakan pembagian seragam gratis tersebut merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan Bupati HW Musyafirin dan Wakil Bupati Fud Syaefuddin dengan tujuan untuk meringankan beban orang tua murid dan meminimalisir angka putus sekolah dengan alasan tidak ada biaya.
"Anggaran untuk program seragam gratis itu dianggarkan di APBD Perubahan 2016 yang akan dibahas pada Juli, dengan total usulan senilai Rp7 miliar lebih," katanya.
Ia mengatakan diperkirakan jumlah siswa baru yang akan menerima bantuan seragam gratis sebanyak 10.047 orang.
Data itu berdasarkan jumlah tamatan sekolah dari jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas tahun ajaran 2015/2016.
"Jumlah pastinya baru bisa diketahui pada hari pertama masuk sekolah pada 18 Juli 2016," ujarnya.
Mukhlis mengatakan masing-masing siswa baru akan mendapatkan tiga pasang seragam berupa seragam merah putih untuk siswa SD, putih biru untuk siswa SMP, putih abu-abu untuk siswa SMA/SMK dan Madrasah Aliyah serta seragam pramuka dan seragam olah raga.
Sementara untuk siswa taman kanak-kanak akan diberikan seragam putih abu-abu, seragam olahraga dan seragam batik.
Ia mengakui pembagian seragam gratis itu tidak bisa diberikan sebelum hari pertama masuk sekolah karena jumlah siswa penerima belum pasti dan jenis kelamin siswa juga harus dipastikan mengingat jenis seragam siswa laki-laki berbeda dengan siswa perempuan.
"Untuk itu, kami telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk mempermaklumkan kepada para siswa baru agar menggunakan seragam yang ada dulu sampai seragam gratis selesai diadakan," ujarnya.
Pengadaan seragam gratis tersebut disebut Mukhlis sesuai yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
"Mengingat ini dalam jumlah sangat banyak dan anggarannya sangat besar, kami akan memastikan proses pengadaannya dilaksanakan sesuai aturan," ucapnya.
Ia mengakui tahun-tahun sebelumnya pihak sekolah memberlakukan pungutan dengan nilai ratusan ribu rupiah, khususnya untuk pembelian seragam siswa baru.
Tetapi dengan dilaksanakannya program seragam gratis tersebut, Dikpora Sumbawa Barat menginstruksikan seluruh sekolah untuk tidak menarik pungutan dalam bentuk apapun kepada siswa baru.
"Larangan dilakukannya pungutan itu tertuang dalam petunjuk pelaksanaan (juklak) penerimaan peserta didik baru," tandasnya.(*)
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sumbawa Barat Mukhlis di Taliwang, Kamis, mengatakan pembagian seragam gratis tersebut merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan Bupati HW Musyafirin dan Wakil Bupati Fud Syaefuddin dengan tujuan untuk meringankan beban orang tua murid dan meminimalisir angka putus sekolah dengan alasan tidak ada biaya.
"Anggaran untuk program seragam gratis itu dianggarkan di APBD Perubahan 2016 yang akan dibahas pada Juli, dengan total usulan senilai Rp7 miliar lebih," katanya.
Ia mengatakan diperkirakan jumlah siswa baru yang akan menerima bantuan seragam gratis sebanyak 10.047 orang.
Data itu berdasarkan jumlah tamatan sekolah dari jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas tahun ajaran 2015/2016.
"Jumlah pastinya baru bisa diketahui pada hari pertama masuk sekolah pada 18 Juli 2016," ujarnya.
Mukhlis mengatakan masing-masing siswa baru akan mendapatkan tiga pasang seragam berupa seragam merah putih untuk siswa SD, putih biru untuk siswa SMP, putih abu-abu untuk siswa SMA/SMK dan Madrasah Aliyah serta seragam pramuka dan seragam olah raga.
Sementara untuk siswa taman kanak-kanak akan diberikan seragam putih abu-abu, seragam olahraga dan seragam batik.
Ia mengakui pembagian seragam gratis itu tidak bisa diberikan sebelum hari pertama masuk sekolah karena jumlah siswa penerima belum pasti dan jenis kelamin siswa juga harus dipastikan mengingat jenis seragam siswa laki-laki berbeda dengan siswa perempuan.
"Untuk itu, kami telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk mempermaklumkan kepada para siswa baru agar menggunakan seragam yang ada dulu sampai seragam gratis selesai diadakan," ujarnya.
Pengadaan seragam gratis tersebut disebut Mukhlis sesuai yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
"Mengingat ini dalam jumlah sangat banyak dan anggarannya sangat besar, kami akan memastikan proses pengadaannya dilaksanakan sesuai aturan," ucapnya.
Ia mengakui tahun-tahun sebelumnya pihak sekolah memberlakukan pungutan dengan nilai ratusan ribu rupiah, khususnya untuk pembelian seragam siswa baru.
Tetapi dengan dilaksanakannya program seragam gratis tersebut, Dikpora Sumbawa Barat menginstruksikan seluruh sekolah untuk tidak menarik pungutan dalam bentuk apapun kepada siswa baru.
"Larangan dilakukannya pungutan itu tertuang dalam petunjuk pelaksanaan (juklak) penerimaan peserta didik baru," tandasnya.(*)