Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) audiensi dengan LKBN ANTARA di Gedung Kementerian Sosial di Jakarta Pusat pada Kamis untuk membahas dampak positif program-program bantuan sosial (bansos) bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Program-program kita ini kan ketemu orang miskin, jadi kita ingin melatih kemampuan mereka, kapasitas mereka, enggak cuma memberi bansos, tetapi pemberdayaannya ada, mau ngapain jadi pengin kita ukur, nah, lewat media, utamanya yang mainstream seperti ANTARA ini kan kita bisa sampaikan kepada masyarakat bahwa bansos berdampak ke masyarakat," kata Mensos di Jakarta, Kamis.
Ia juga menyampaikan pentingnya media menyebarluaskan dampak perekonomian dari bantuan permakanan gratis lansia hingga disabilitas yang selama ini dilakukan Kemensos.
"Program permakanan untuk lansia itu menyasar 100 ribu lansia yang usianya di atas 75 tahun, mengapa ada ketentuan usianya? Karena kalau lebih dari itu uang negara tidak cukup, sehingga kita butuh juga peran dari para pendamping hingga perusahaan-perusahaan," ujar dia.
Baca juga: Mensos: ASN tak boleh terima bansos
Menurut Mensos, media perlu menyebarluaskan praktik-praktik baik dari para pendamping sosial yang selama ini berperan besar bagi Kemensos.
Gus Ipul juga memaparkan, selama ini Kemensos memiliki banyak program pemberdayaan masyarakat dan perlu disebarluaskan oleh media guna memberi bukti bahwa negara hadir, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bansos, permakanan untuk lansia dan difabel, hingga bantuan-bantuan untuk difabel, yatim piatu, lansia, bahkan untuk para korban bencana.
"Program-program tersebut dirancang dengan anggaran besar untuk masyarakat, sehingga kami ingin ada tolok ukurnya, yang membantu mengawasi itu sekaligus menyebarluaskan kepada masyarakat kan media," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, kerja sama yang baik dengan media arus utama seperti ANTARA dapat membantu melawan hoaks.
"Kerja sama dengan media mainstream ini bisa melawan hoaks, karena kan ada cek faktanya," kata Gus Ipul.
Sementara itu, Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Irfan Junaidi menyatakan bahwa ANTARA memiliki program khusus Anti Hoaks untuk mengecek fakta guna menangkal hoaks dan informasi-informasi yang salah.
"Kami punya Anti Hoaks, yang mengecek fakta untuk menangkal hoaks dan informasi-informasi yang salah, jadi kami paparkan fakta-faktanya secara lengkap dan kronologis agar masyarakat tidak terjebak informasi yang salah," ujar Irfan.
Ke depan, ia menyatakan ANTARA siap menyediakan program khusus cek bansos dan siniar atau podcast untuk menyebarluaskan informasi-informasi tentang bansos sekaligus menangkal hoaks tentang bansos.
"Kita bisa podcast cek bansos, atau cek bansos bisa lewat situs web ANTARA," katanya.
Baca juga: Mensos Saifullah tekankan pentingnya pendataan valid penerima bansos
Baca juga: Mensos-Wamensos berikan semangat pendamping PKH graduasi KPM
Baca juga: Mensos Saifullah konsolidasi data dengan BPS terkait bansos
Baca juga: Mensos Gus Ipul: Bantuan tunai tidak digunakan untuk judi online