Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengaktifkan patroli satuan tugas (satgas) untuk mengantisipasi dan menangani pohon tumbang selama menghadapi cuaca ekstrem.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis, mengatakan satgas DLH kini lebih aktif patroli sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
"Satgas kita bagi menjadi empat tim disebar di enam kecamatan. Tim ini akan turun secara penuh ketika ada bencana pohon tumbang terutama pada akses jalur utama," katanya.
Menurut dia, jumlah pohon tumbang yang terjadi selama beberapa pekan terakhir akibat hujan lebat dan angin kencang sekitar 20 pohon yang dipicu kondisi akar kurang kuat dan angin terlalu kencang.
"Namun, sejauh ini puluhan pohon tumbang itu dapat ditangani dengan cepat oleh satgas kami," katanya.
Dalam penanganannya, lanjut Denny, pohon-pohon yang tumbang akan langsung ditangani oleh satgas dengan berbagai peralatan, apalagi pohon yang tumbang sampai menghalangi ruas jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Oleh karena itu, ketika ada laporan pohon tumbang, petugas DLH langsung menuju lokasi untuk memotong dan menyingkirkan batang pohon ke pinggir jalan agar lalu lintas bisa berjalan normal.
"Setelah itu, barulah kita angkut dan pembersihan areal di sekitarnya dan pohon-pohon yang tumbang itu akan kita ganti dengan jenis yang sama," katanya.
Dalam mengantisipasi pohon tumbang, kata Denny, DLH mengoptimalkan peran satgas sebab selain bertugas patroli, mereka juga melihat kondisi pohon yang rawan tumbang terutama pohon yang memiliki beban berat karena terlalu rimbun untuk dilakukan perantingan.
Perantingan dilakukan terhadap pohon pelindung untuk mengurangi beban ketika terjadi angin kencang. "Kita hanya bisa melakukan langkah antisipasi, karena namanya musibah di luar kendali kita," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis, mengatakan satgas DLH kini lebih aktif patroli sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
"Satgas kita bagi menjadi empat tim disebar di enam kecamatan. Tim ini akan turun secara penuh ketika ada bencana pohon tumbang terutama pada akses jalur utama," katanya.
Menurut dia, jumlah pohon tumbang yang terjadi selama beberapa pekan terakhir akibat hujan lebat dan angin kencang sekitar 20 pohon yang dipicu kondisi akar kurang kuat dan angin terlalu kencang.
"Namun, sejauh ini puluhan pohon tumbang itu dapat ditangani dengan cepat oleh satgas kami," katanya.
Dalam penanganannya, lanjut Denny, pohon-pohon yang tumbang akan langsung ditangani oleh satgas dengan berbagai peralatan, apalagi pohon yang tumbang sampai menghalangi ruas jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Oleh karena itu, ketika ada laporan pohon tumbang, petugas DLH langsung menuju lokasi untuk memotong dan menyingkirkan batang pohon ke pinggir jalan agar lalu lintas bisa berjalan normal.
"Setelah itu, barulah kita angkut dan pembersihan areal di sekitarnya dan pohon-pohon yang tumbang itu akan kita ganti dengan jenis yang sama," katanya.
Dalam mengantisipasi pohon tumbang, kata Denny, DLH mengoptimalkan peran satgas sebab selain bertugas patroli, mereka juga melihat kondisi pohon yang rawan tumbang terutama pohon yang memiliki beban berat karena terlalu rimbun untuk dilakukan perantingan.
Perantingan dilakukan terhadap pohon pelindung untuk mengurangi beban ketika terjadi angin kencang. "Kita hanya bisa melakukan langkah antisipasi, karena namanya musibah di luar kendali kita," katanya.