Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah(Polda) Nusa Tenggara Barat, Inspektur Jenderal Polisi Raden Umar Faroq menyiagakan sebanyak 1.278 personel untuk mengamankan situasi saat perayaan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Sesuai dengan amanah Kapolda NTB, 1.278 personel pengamanan ini berasal dari Polda NTB dan seluruh jajaran Polres kabupaten/kota," kata Kepala Biro Operasi Polda NTB Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi di Mataram, Kamis.
Dalam perincian jumlah 1.278 personel yang bertugas, 345 personel berasal dari Polda NTB dan 933 personel yang berada di seluruh area tugas kabupaten/kota.
"Sisanya, 52 personel dari kalangan pejabat umum yang terlibat dalam Operasi Mantap Bratha Polda NTB," ujarnya.
Sebagai amanah kepada personel yang bertugas, jelas dia, Kapolda NTB menekankan untuk melaksanakan giat pengamanan berdasarkan eskalasi gangguan keamanan.
"Indikator pengamanan harus melihat tingkat aktivitas masyarakat, baik di tempat ibadah maupun sentra keramaian seperti di objek wisata dan pusat perbelanjaan," ucap dia.
Kapolda NTB juga menaruh perhatian terhadap peristiwa penangkapan tujuh warga yang diduga terlibat dalam aksi terorisme oleh Tim Detasemen Khusus 88/Antiteror pada dua bulan terakhir.
Baca juga: Pelita Air siapkan 11 pesawat libur Nataru
Baca juga: Polresta Mataram menyita 142 poket sabu-sabu dari residivis narkotika
Tujuh warga tersebut diduga akan melancarkan aksi teror pada momentum Nataru dan Pemilu 2024. Aksi demikian diminta menjadi perhatian seluruh personel, baik dalam hal keselamatan diri saat bertugas maupun masyarakat.
"Sesuai dengan amanah Kapolda NTB, 1.278 personel pengamanan ini berasal dari Polda NTB dan seluruh jajaran Polres kabupaten/kota," kata Kepala Biro Operasi Polda NTB Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi di Mataram, Kamis.
Dalam perincian jumlah 1.278 personel yang bertugas, 345 personel berasal dari Polda NTB dan 933 personel yang berada di seluruh area tugas kabupaten/kota.
"Sisanya, 52 personel dari kalangan pejabat umum yang terlibat dalam Operasi Mantap Bratha Polda NTB," ujarnya.
Sebagai amanah kepada personel yang bertugas, jelas dia, Kapolda NTB menekankan untuk melaksanakan giat pengamanan berdasarkan eskalasi gangguan keamanan.
"Indikator pengamanan harus melihat tingkat aktivitas masyarakat, baik di tempat ibadah maupun sentra keramaian seperti di objek wisata dan pusat perbelanjaan," ucap dia.
Kapolda NTB juga menaruh perhatian terhadap peristiwa penangkapan tujuh warga yang diduga terlibat dalam aksi terorisme oleh Tim Detasemen Khusus 88/Antiteror pada dua bulan terakhir.
Baca juga: Pelita Air siapkan 11 pesawat libur Nataru
Baca juga: Polresta Mataram menyita 142 poket sabu-sabu dari residivis narkotika
Tujuh warga tersebut diduga akan melancarkan aksi teror pada momentum Nataru dan Pemilu 2024. Aksi demikian diminta menjadi perhatian seluruh personel, baik dalam hal keselamatan diri saat bertugas maupun masyarakat.