Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuka layanan terapi emsella untuk mengatasi inkontinensia, terutama wanita yang sering buang air kecil.

Direktur Utama RSUD Kota Mataram Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Selasa, mengatakan, terapi emsella menggunakan sebuah kursi berteknologi luar biasa.

"Jadi dengan treatment selama 30 menit di atas kursi tersebut, bisa memberikan dampak luar biasa untuk menguatkan otot-otot dasar panggul," katanya.

Baca juga: RSUD Mataram canangkan layanan program bayi tabung

Bahkan, lanjutnya, dampak dari terapi 30 menit dengan alat emsella sama seperti 1.000 kali senam kegel yang berfungsi untuk menguatkan otot dasar panggul sehingga dapat meningkatkan kontrol kandung kemih.

"Jadi alat ini bisa mengobati pasien dengan gangguan berkemih, keputihan, tidak bisa tahan kencing biasanya pada kalangan lanjut usia dan perbaikan organ intim kewanitaan," katanya.

Ia mengatakan alat emsella ini bagus digunakan terapi bagi kalangan wanita juga terapi bagi laki-laki. Dengan terapi 30 menit, lanjutnya, dapat meningkatkan dan memperlancar aliran darah sehingga meningkatkan vitalitas.

"Jadi para bapak-bapak tidak perlu lagi beli 'obat kuat'," kata Eka. 

Baca juga: RSUD Mataram ajak masyarakat aktifkan aplikasi Pendekar Serasi

Eka mengatakan terapi emsella ini merupakan salah satu jenis terapi yang ada di RSUD Kota Mataram dan menjadi satu-satunya di NTB.

"Diharapkan, dengan adanya fasilitas terapi emsella tersebut dapat membantu masyarakat yang mengalami gangguan kandung kemih," katanya.

Selain itu, tambah Eka, RSUD Mataram juga telah memiliki alat FOL (Fiber Optic Laryngoscopy) untuk mengetahui kelainan laring dan sekitarnya pada pasien yang disiapkan di Poliklinik Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT), yang juga layanan pertama dan satu-satunya di NTB. 

Menurutnya, FOL ini merupakan alat medis modern yang sama dengan teropong untuk mengevaluasi struktur dan kelainan tenggorokan, terutama tenggorokan bagian bawah dan pita suara.

"Dengan alat itu kami bisa evaluasi fungsi menelan dan tindakan pengambilan jaringan di daerah pita suara maupun pengambilan benda asing yang masuk baik di hidung, telinga, maupun tenggorokan," katanya

Baca juga: RSUD Mataram bakal buka poliklinik tumbuh kembang anak
Baca juga: Warga waspadai "head stroke" dampak cuaca panas ekstrem

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024