Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam waktu dekat membuka Poliklinik Tumbuh Kembang Anak sebagai salah satu upaya peningkatan layanan kesehatan anak di daerah setempat.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj NK Eka Nurhayati di Mataram, Sabtu mengatakan, Poliklinik Tumbuh Kembang Anak, anak yang mengalami gangguan kesehatan akan ditangani oleh dokter spesialis secara terintegrasi.

"Sekarang, Poliklinik Tumbuh Kembang Anak mulai banyak diminati di sejumlah RS besar di luar daerah, sebab banyak anak-anak mengalami gangguan selain kesehatan juga gangguan bicara, kognitif, dan lainnya," katanya.

Baca juga: RSUD Mataram menyiapkan poliklinik stunting

Sebagai persiapan pembukaan Poliklinik Tumbuh Kembang Anak tersebut, katanya, RSUD Kota Mataram sudah menyiapkan ruangan, peralatan, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.

Begitu juga untuk tenaga medis dan dokter spesialis lain seperti dokter spesialis anak, dokter bedah anak, rehabilitasi medik dan lainnya juga sudah siap.

"Kita tinggal menunggu kesiapan dokter spesialis tumbuh kembang anak di awal tahun 2024, dan ini akan menjadi satu-satunya di Provinsi NTB," katanya.

Baca juga: RSUD Mataram menerapkan aplikasi Pendekar Serasi kuratif dini stroke

Terkait dengan itu, rencana pembukaan poliklinik baru Poliklinik Tumbuh Kembang Anak ditargetkan pada bulan Maret atau April 2024.

"Insya Allah, jika tidak ada kendala Poliklinik Tumbuh Kembang Anak remi kita buka pada Maret-April 2024," katanya.

Diharapkan dengan adanya Poliklinik Tumbuh Kembang Anak dapat meningkatkan derajat kesehatan anak sekaligus mengurangi risiko stunting.

"Saat ini, kami juga punya poliklinik stunting yang khusus menangani balita stunting, sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kota Mataram yang saat ini tercatat 11,98 persen," katanya.

Angka stunting di Kota Mataram itu, tambahnya, sudah turun dari sebelumnya 14,77 persen dan ditargetkan tahun 204 kasus stunting di Mataram berada di bawah 10 persen.

Baca juga: RSUD Mataram mengubah pola pengisian pasien antisipasi gempa susulan
Baca juga: RSUD Mataram NTB dukung pemberian vaksin HPV cegah kanker serviks

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024