Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat rapat untuk menurunkan harga beberapa bahan pokok, yang telah mengalami kenaikan signifikan.
"Insya Allah, Senin (8/1), kami akan koordinasi ke provinsi. Kita juga akan mencari tahu di lapangan penyebab terjadinya kenaikan harga barang pokok saat ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Dikatakan, kenaikan harga barang pokok saat ini cukup signifikan tetapi kenaikan harga tidak terjadi hanya di Kota Mataram saja tapi hampir di semua kabupaten/kota NTB.
Karena itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan beberapa kabupaten/kota terkait kenaikan dan akan koordinasi dengan pemerintah provinsi terkait langkah-langkah dan upaya yang akan diambil dalam rangka antisipasi kenaikan harga barang pokok.
"Dengan demikian, kita harapkan harga bisa tetap stabil dan tidak terjadi lagi kenaikan," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram memastikan harga kebutuhan pokok stabil jelang Maulid
Berdasarkan hasil pantauan harga yang dilakukan tim Disdag Kota Mataram di sejumlah pasar tradisional menyebutkan, beberapa barang pokok antara lain bawang merah hari ini naik dari harga Rp35.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram.
"Kondisi itu terjadi karena stok berkurang akibat belum ada panen baik dari Kabupaten Bima, Dompu maupun Sumbawa," katanya.
Begitu juga dengan harga bawang putih impor naik dari harga Rp34.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram karena hingga saat ini belum ada pengiriman dari luar daerah sejak Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca juga: BI-TPID NTB memastikan harga bahan pokok mulai turun
Kenaikan harga juga terjadi pada tomat lokal yang hingga saat ini belum banyak petani panen sehingga tomat kebayakan datang dari Bali.
"Harga tomat saat ini juga naik dari Rp15.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram bahkan sampai Rp20.000 per kilogram," katanya.
Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya, lanjut Sri, masih relatif stabil seperti harga beras medium Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram, daging sapi segar Rp125.000 per kilogram, daging ayam Rp37.000 per kilogram dan telur Rp1.800 per butir.
Bahkan harga cabai rawit turun dari harga Rp55.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram, cabai keriting juga turun dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram dan harga cabai merah besar turun dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram karena stok terpenuhi dan tidak ada pengiriman keluar daerah.
"Menyikapi kenaikan bahan pokok saat ini, kami berharap masyarakat tidak panik agar tidak memicu kenaikan harga. Jadilah konsumen cerdas dengan belanja sesuai kebutuhan," katanya.
Baca juga: Tim Penetrasi Pasar menginspeksi harga bahan pokok di Kota Mataram
"Insya Allah, Senin (8/1), kami akan koordinasi ke provinsi. Kita juga akan mencari tahu di lapangan penyebab terjadinya kenaikan harga barang pokok saat ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Dikatakan, kenaikan harga barang pokok saat ini cukup signifikan tetapi kenaikan harga tidak terjadi hanya di Kota Mataram saja tapi hampir di semua kabupaten/kota NTB.
Karena itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan beberapa kabupaten/kota terkait kenaikan dan akan koordinasi dengan pemerintah provinsi terkait langkah-langkah dan upaya yang akan diambil dalam rangka antisipasi kenaikan harga barang pokok.
"Dengan demikian, kita harapkan harga bisa tetap stabil dan tidak terjadi lagi kenaikan," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram memastikan harga kebutuhan pokok stabil jelang Maulid
Berdasarkan hasil pantauan harga yang dilakukan tim Disdag Kota Mataram di sejumlah pasar tradisional menyebutkan, beberapa barang pokok antara lain bawang merah hari ini naik dari harga Rp35.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram.
"Kondisi itu terjadi karena stok berkurang akibat belum ada panen baik dari Kabupaten Bima, Dompu maupun Sumbawa," katanya.
Begitu juga dengan harga bawang putih impor naik dari harga Rp34.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram karena hingga saat ini belum ada pengiriman dari luar daerah sejak Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca juga: BI-TPID NTB memastikan harga bahan pokok mulai turun
Kenaikan harga juga terjadi pada tomat lokal yang hingga saat ini belum banyak petani panen sehingga tomat kebayakan datang dari Bali.
"Harga tomat saat ini juga naik dari Rp15.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram bahkan sampai Rp20.000 per kilogram," katanya.
Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya, lanjut Sri, masih relatif stabil seperti harga beras medium Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram, daging sapi segar Rp125.000 per kilogram, daging ayam Rp37.000 per kilogram dan telur Rp1.800 per butir.
Bahkan harga cabai rawit turun dari harga Rp55.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram, cabai keriting juga turun dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram dan harga cabai merah besar turun dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram karena stok terpenuhi dan tidak ada pengiriman keluar daerah.
"Menyikapi kenaikan bahan pokok saat ini, kami berharap masyarakat tidak panik agar tidak memicu kenaikan harga. Jadilah konsumen cerdas dengan belanja sesuai kebutuhan," katanya.
Baca juga: Tim Penetrasi Pasar menginspeksi harga bahan pokok di Kota Mataram