Lombok Tengah (ANTARA) -
Setelah azan Magrib tiba, warga bisa kembali makan dan minum serta melaksanakan ibadah shalat tarawih di malam hari. Untuk makanan berbuka biasanya warga menyiapkan berbagai makanan termasuk minuman seperti es kelapa, es campur, kurma dan makanan lainnya.
Di zaman digital ini, masyarakat lebih memilih membeli makanan dan minuman untuk menu berbuka puasa, meskipun sebagian besar warga menyediakan sendiri atau tidak membeli di tempat para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Momentum tersebut dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk menjual es kelapa muda, es campur dan lauk pauk atau makanan takjil untuk dijadikan menu berbuka puasa di bulan Ramadhan 1445 hijriah.
Seperti halnya yang terjadi di sepanjang jalan di Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terlihat berjejer tenda yang menjual takjil untuk berbuka puasa seperti es, jajanan tradisional dan lauk pauk.
Warga yang menjalani ibadah puasa sehari memang terasa haus dan laper, sehingga menu favorit untuk berbuka puasa yang paling dominan adalah es, kolak, kurma dan jajanan tradisional lainnya.
Sehingga omzet para pelaku UMKM terutama penjual es meningkat di bulan Ramadhan ini dan keuntungan dari usaha jualan es itu membuka peluang untuk mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi keluarga atau diri sendiri.
Modal untuk jual es tidak banyak seperti jualan makanan lainnya, modal yang dibutuhkan itu hanya ratusan ribu, dan keuntungan bisa meningkatkan ekonomi bagi masyarakat.
"Saya jualan es untuk menambah THR buat lebaran," kata salah satu penjual es di Desa Puyung, Lombok Tengah, Dena Asvitasari.
Takjil
Takjil yang dijual selama bulan Ramadhan memang cukup banyak dan cukup menggoda untuk dijadikan menu saat berbuka puasa.
Menjelang sore biasanya masyarakat Lombok Tengah keluar rumah untuk ngabuburit sambil mencari takjil untuk menu berbuka puasa, meskipun mereka telah memasak di rumah.
Takjil menjadi favorit masyarakat di bulan Ramadhan karena harga terjangkau dan murah serta enak, sehingga dicari masyarakat saat berbuka puasa. Seperti halnya harga es kelapa muda Rp5.000, es campur Rp5.000, kolak Rp5.000 dan gorengan Rp1.000 hingga Rp2.000 per biji.
Sedangkan untuk harga lauk pauk yang dijual untuk menu berbuka puasa mulai dari Rp10.000 untuk sayur-sayuran dan Rp50.000 ribu untuk ayam panggang maupun ikan bakar.
Aktivitas warga saat Ramadhan meningkatkan bila dibandingkan dengan hari sebelum, terlebih pada sore hari. Mereka keluar rumah rata-rata mencari takjil, meskipun ada warga yang mencari pakaian baru untuk lebaran.
Peluang usaha di bulan Ramadhan ini cukup banyak jika bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bisa menambah penghasilan atau tunjangan hari raya (THR).
Pertumbuhan UMKM
Pertumbuhan UMKM di Lombok Tengah kian meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu dampak pembangunan di Lombok Tengah dan berbagai program yang telah dilaksanakan pemerintah.
UMKM merupakan sektor yang tetap stabil meskipun sempat diterpa COVID-19 pada 2019. Mereka mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, UMKM mendukung penyerapan tenaga kerja lokal atau mengurangi angka pengangguran.
Berdasarkan data dari pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, jumlah UMKM di Lombok Tengah mencapai 50 ribu UMKM mulai dari usaha kecil hingga menengah. Peningkatan UMKM di Lombok Tengah juga terlihat di bulan Suci Ramadhan 1445, di mana UMKM tumbuh pesat.
Pengembangan pariwisata di KEK Mandalika juga berdampak pada pertumbuhan UMKM di Lombok Tengah, sehingga pemerintah daerah terus melakukan berbagai pembinaan melalui pelatihan dan pemberian modal usaha untuk menumbuhkan wirausaha baru atau milenial.
Bupati Kabupaten Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, saat ini UMKM di Lombok Tengah terus meningkat karena dampak positif dari pembangunan yang dilaksanakan pemerintah di kawasan KEK Mandalika.
Jika melihat data yang ada pada perhelatan MotoGP di Mandalika tahun 2022, Menteri Parekraf Sandiaga Uno menyatakan bahwa pelaku UMKM mengalami pendapatan signifikan, hingga menyentuh angka Rp1,2 miliar.
Sedangkan pada perhelatan MotoGP di tahun 2023, transaksi UMKM menyentuh angka Rp3 miliar dalam 2 hari.
Angka-angka tersebut dapat dikatakan fantastis untuk transaksi pelaku UMKM pada satu ajang atau kegiatan. Semoga, UMKM di kawasan KEK Mandalikan mendapatkan berkah dari setiap kegiatan yang ada.
Penataan UMKM
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terus berkoordinasi terkait pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) KEK Mandalika 2024.
Salah satu isu strategis yang dibahas adalah terkait DPSP Mandalika. Persoalan yang mencuat yang menjadi atensi adalah penataan para PKL di daerah itu hingga permasalahan aset.
Sementara untuk sengketa lahan di KEK Mandalika dianggap sudah tuntas, terlebih saat ini masyarakat juga sudah diberikan tempat tinggal pengganti yang tidak jauh dari Sirkuit Mandalika.
Adapun yang menjadi pekerjaan rumah (PR) dan perlu menjadi atensi adalah para PKL agar bisa diberikan ruang agar bisa dilakukan penataan lebih baik lagi. Meski pada saat MotoGP pemerintah sudah menyiapkan areal di depan sirkuit Mandalika untuk para PKL, namun tentu perlu ditata agar bisa lebih baik lagi ke depannya.
Plt Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Liz Zeny Mery di Praya belum lama ini mengatakan
salah satu yang perlu diselesaikan adalah masalah aset yang secara administrasi perlu pengaturan dengan baik.
Di satu sisi berbagai pelatihan juga akan tetap dilakukan dengan semangat yang sama untuk terus membangun DPSP Mandalika dan pengembangan pada tahun 2024 ini fokus menuntaskan pekerjaan yang belum bisa tuntas sebelumnya.
Bulan Suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang dinantikan masyarakat, khususnya umat Muslim. Karena di bulan itu juga pintu surga dibuka Allah SWT.
Di bulan suci Ramadhan tahun ini, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh dengan menahan diri dari semua yang membatalkan seperti makan dan minum mulai pagi hingga menjelang malam atau azan Magrib.Setelah azan Magrib tiba, warga bisa kembali makan dan minum serta melaksanakan ibadah shalat tarawih di malam hari. Untuk makanan berbuka biasanya warga menyiapkan berbagai makanan termasuk minuman seperti es kelapa, es campur, kurma dan makanan lainnya.
Di zaman digital ini, masyarakat lebih memilih membeli makanan dan minuman untuk menu berbuka puasa, meskipun sebagian besar warga menyediakan sendiri atau tidak membeli di tempat para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Momentum tersebut dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk menjual es kelapa muda, es campur dan lauk pauk atau makanan takjil untuk dijadikan menu berbuka puasa di bulan Ramadhan 1445 hijriah.
Seperti halnya yang terjadi di sepanjang jalan di Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terlihat berjejer tenda yang menjual takjil untuk berbuka puasa seperti es, jajanan tradisional dan lauk pauk.
Warga yang menjalani ibadah puasa sehari memang terasa haus dan laper, sehingga menu favorit untuk berbuka puasa yang paling dominan adalah es, kolak, kurma dan jajanan tradisional lainnya.
Sehingga omzet para pelaku UMKM terutama penjual es meningkat di bulan Ramadhan ini dan keuntungan dari usaha jualan es itu membuka peluang untuk mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi keluarga atau diri sendiri.
Modal untuk jual es tidak banyak seperti jualan makanan lainnya, modal yang dibutuhkan itu hanya ratusan ribu, dan keuntungan bisa meningkatkan ekonomi bagi masyarakat.
"Saya jualan es untuk menambah THR buat lebaran," kata salah satu penjual es di Desa Puyung, Lombok Tengah, Dena Asvitasari.
Takjil
Takjil yang dijual selama bulan Ramadhan memang cukup banyak dan cukup menggoda untuk dijadikan menu saat berbuka puasa.
Menjelang sore biasanya masyarakat Lombok Tengah keluar rumah untuk ngabuburit sambil mencari takjil untuk menu berbuka puasa, meskipun mereka telah memasak di rumah.
Takjil menjadi favorit masyarakat di bulan Ramadhan karena harga terjangkau dan murah serta enak, sehingga dicari masyarakat saat berbuka puasa. Seperti halnya harga es kelapa muda Rp5.000, es campur Rp5.000, kolak Rp5.000 dan gorengan Rp1.000 hingga Rp2.000 per biji.
Sedangkan untuk harga lauk pauk yang dijual untuk menu berbuka puasa mulai dari Rp10.000 untuk sayur-sayuran dan Rp50.000 ribu untuk ayam panggang maupun ikan bakar.
Aktivitas warga saat Ramadhan meningkatkan bila dibandingkan dengan hari sebelum, terlebih pada sore hari. Mereka keluar rumah rata-rata mencari takjil, meskipun ada warga yang mencari pakaian baru untuk lebaran.
Peluang usaha di bulan Ramadhan ini cukup banyak jika bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bisa menambah penghasilan atau tunjangan hari raya (THR).
Pertumbuhan UMKM
Pertumbuhan UMKM di Lombok Tengah kian meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu dampak pembangunan di Lombok Tengah dan berbagai program yang telah dilaksanakan pemerintah.
UMKM merupakan sektor yang tetap stabil meskipun sempat diterpa COVID-19 pada 2019. Mereka mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, UMKM mendukung penyerapan tenaga kerja lokal atau mengurangi angka pengangguran.
Berdasarkan data dari pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, jumlah UMKM di Lombok Tengah mencapai 50 ribu UMKM mulai dari usaha kecil hingga menengah. Peningkatan UMKM di Lombok Tengah juga terlihat di bulan Suci Ramadhan 1445, di mana UMKM tumbuh pesat.
Pengembangan pariwisata di KEK Mandalika juga berdampak pada pertumbuhan UMKM di Lombok Tengah, sehingga pemerintah daerah terus melakukan berbagai pembinaan melalui pelatihan dan pemberian modal usaha untuk menumbuhkan wirausaha baru atau milenial.
Bupati Kabupaten Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, saat ini UMKM di Lombok Tengah terus meningkat karena dampak positif dari pembangunan yang dilaksanakan pemerintah di kawasan KEK Mandalika.
Jika melihat data yang ada pada perhelatan MotoGP di Mandalika tahun 2022, Menteri Parekraf Sandiaga Uno menyatakan bahwa pelaku UMKM mengalami pendapatan signifikan, hingga menyentuh angka Rp1,2 miliar.
Sedangkan pada perhelatan MotoGP di tahun 2023, transaksi UMKM menyentuh angka Rp3 miliar dalam 2 hari.
Angka-angka tersebut dapat dikatakan fantastis untuk transaksi pelaku UMKM pada satu ajang atau kegiatan. Semoga, UMKM di kawasan KEK Mandalikan mendapatkan berkah dari setiap kegiatan yang ada.
Penataan UMKM
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terus berkoordinasi terkait pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) KEK Mandalika 2024.
Salah satu isu strategis yang dibahas adalah terkait DPSP Mandalika. Persoalan yang mencuat yang menjadi atensi adalah penataan para PKL di daerah itu hingga permasalahan aset.
Sementara untuk sengketa lahan di KEK Mandalika dianggap sudah tuntas, terlebih saat ini masyarakat juga sudah diberikan tempat tinggal pengganti yang tidak jauh dari Sirkuit Mandalika.
Adapun yang menjadi pekerjaan rumah (PR) dan perlu menjadi atensi adalah para PKL agar bisa diberikan ruang agar bisa dilakukan penataan lebih baik lagi. Meski pada saat MotoGP pemerintah sudah menyiapkan areal di depan sirkuit Mandalika untuk para PKL, namun tentu perlu ditata agar bisa lebih baik lagi ke depannya.
Plt Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Liz Zeny Mery di Praya belum lama ini mengatakan
salah satu yang perlu diselesaikan adalah masalah aset yang secara administrasi perlu pengaturan dengan baik.
Di satu sisi berbagai pelatihan juga akan tetap dilakukan dengan semangat yang sama untuk terus membangun DPSP Mandalika dan pengembangan pada tahun 2024 ini fokus menuntaskan pekerjaan yang belum bisa tuntas sebelumnya.