Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Mahalli Fikri menyebutkan bahwa 98 persen mayoritas jamaah dan pengurus NWDI menginginkan mantan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah maju sebagai calon gubernur di Pilkada 27 Nopember 2024.
"Mayoritas jamaah dan pengurus dari tingkat Pengurus Besar (PB) sampai dengan ranting dan anak ranting (paling bawah), yakni di atas 98 persen aspirasi dan ingin agar Sitti Rohmi Djalilah (SRJ) dicalonkan menjadi gubernur. Mereka tidak ingin SRJ menjadi wakil gubernur kembali," ujarnya di Mataram, Sabtu.
Ia menegaskan menyangkut beredar-nya video Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bersama Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah bersama Zulkieflimansyah, termasuk juga menyebar-nya baliho - baliho yang berbeda-beda menyangkut Sitti Rohmi Djalilah, menurutnya semua itu masih bersifat wacana yang menghadirkan beragam dinamika.
"Ya mudah-mudahan bisa sebagai hiburan bagi masyarakat dan pendewasaan dalam berdemokrasi," ujarnya.
Baca juga: PKS hormati pilihan mantan Wagub Rohmi nyagub di Pilkada NTB 2024
Aspirasi yang sedemikian kuat itu saat ini sedang digodok dan berproses sesuai dengan prosedur tetap yang ada di NWDI.
"Insya Allah dalam waktu dekat atau tidak lama lagi apa yang menjadi keputusan/ketetapan menyangkut SRJ dalam Pilkada 2024 akan diumumkan secara resmi. Mohon dukungan dan doa dari semua pihak kiranya semua bisa berjalan lancar dan sukses sesuai harapan," katanya.
Diketahui duet mantan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah atau Zul-Rohmi Jilid II diisukan tidak akan berlanjut di Pilkada NTB 2024.
Baca juga: TGB restui duet Zul-Rohmi jilid II di Pilkada NTB 2024
Hal ini diperkuat dengan beredar-nya foto-foto pertemuan mantan Wakil Gubernur NTB itu sedang bersama Bupati Sumbawa Barat Musyafirin. Bahkan, baliho dengan bertuliskan Rohmi-Firin sudah banyak terpasang di sejumlah kabupaten dan kota di NTB.
Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi menegaskan bahwa PKS menghormati pilihan, Sitti Rohmi Djalilah untuk maju menjadi bakal calon gubernur di Pilkada 27 Nopember 2024 mendatang.
"Kami hargai dan hormati ketika Umi Rohmi ingin maju sebagai calon gubernur. Silahkan, biarlah berkompetisi secara sehat. Toh, pada akhirnya nanti yang memutuskan adalah publik," kata Sambirang.
Ia menyatakan, sebagai partai pengusung mantan Zulkieflimansyah, PKS berpandangan bahwa pihaknya tidak akan memaksakan bahwa Zulkieflimansyah harus kembali berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalillah di Pilkada NTB 2024.
Sebab, kata dia, PKS ingin menempatkan di kontestasi Pilkada NTB 2024 ini adalah kontestasi persahabatan bukan dalam konteks pertarungan yang saling menjegal.
"Toh, pada akhirnya nanti, pemimpin kita itu adalah satu siapapun yang menang. Dan itu adalah pemimpin kita semua," ujarnya.
Oleh karena itu, bahwa Zulkieflimansyah tidak lagi berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalillah tidak menjadi persoalan. Mengingat saat ini PKS sedang terus fokus melakukan konsolidasi memenangkan mantan Gubernur NTB tersebut di Pilkada NTB 2024 ini.
"Prinsipnya PKS sekarang sedang dalam konsolidasi untuk menyongsong pemenangan Doktor Zul dengan siapapun pasangannya. Jadi tidak mesti dengan Umi Rohmi," tegas Sambirang.
Namun meski demikian, terkait siapa nantinya yang akan mendampingi Bang Zul sapaan akrab Zulkieflimansyah, menurut Sambirang, PKS akan menyerahkan penuh pilihannya kepada Bang Zul.
"Tapi sebagai partai politik, PKS punya kewajiban untuk membangun komunikasi dengan seluruh parpol. Komunikasi ini untuk melakukan penjajakan dalam rangka membangun kesepahaman dan kerjasama dengan lainnya. Sebab semuanya masih dalam konteks penjajakan," katanya.
"Mayoritas jamaah dan pengurus dari tingkat Pengurus Besar (PB) sampai dengan ranting dan anak ranting (paling bawah), yakni di atas 98 persen aspirasi dan ingin agar Sitti Rohmi Djalilah (SRJ) dicalonkan menjadi gubernur. Mereka tidak ingin SRJ menjadi wakil gubernur kembali," ujarnya di Mataram, Sabtu.
Ia menegaskan menyangkut beredar-nya video Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bersama Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah bersama Zulkieflimansyah, termasuk juga menyebar-nya baliho - baliho yang berbeda-beda menyangkut Sitti Rohmi Djalilah, menurutnya semua itu masih bersifat wacana yang menghadirkan beragam dinamika.
"Ya mudah-mudahan bisa sebagai hiburan bagi masyarakat dan pendewasaan dalam berdemokrasi," ujarnya.
Baca juga: PKS hormati pilihan mantan Wagub Rohmi nyagub di Pilkada NTB 2024
Aspirasi yang sedemikian kuat itu saat ini sedang digodok dan berproses sesuai dengan prosedur tetap yang ada di NWDI.
"Insya Allah dalam waktu dekat atau tidak lama lagi apa yang menjadi keputusan/ketetapan menyangkut SRJ dalam Pilkada 2024 akan diumumkan secara resmi. Mohon dukungan dan doa dari semua pihak kiranya semua bisa berjalan lancar dan sukses sesuai harapan," katanya.
Diketahui duet mantan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah atau Zul-Rohmi Jilid II diisukan tidak akan berlanjut di Pilkada NTB 2024.
Baca juga: TGB restui duet Zul-Rohmi jilid II di Pilkada NTB 2024
Hal ini diperkuat dengan beredar-nya foto-foto pertemuan mantan Wakil Gubernur NTB itu sedang bersama Bupati Sumbawa Barat Musyafirin. Bahkan, baliho dengan bertuliskan Rohmi-Firin sudah banyak terpasang di sejumlah kabupaten dan kota di NTB.
Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi menegaskan bahwa PKS menghormati pilihan, Sitti Rohmi Djalilah untuk maju menjadi bakal calon gubernur di Pilkada 27 Nopember 2024 mendatang.
"Kami hargai dan hormati ketika Umi Rohmi ingin maju sebagai calon gubernur. Silahkan, biarlah berkompetisi secara sehat. Toh, pada akhirnya nanti yang memutuskan adalah publik," kata Sambirang.
Ia menyatakan, sebagai partai pengusung mantan Zulkieflimansyah, PKS berpandangan bahwa pihaknya tidak akan memaksakan bahwa Zulkieflimansyah harus kembali berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalillah di Pilkada NTB 2024.
Sebab, kata dia, PKS ingin menempatkan di kontestasi Pilkada NTB 2024 ini adalah kontestasi persahabatan bukan dalam konteks pertarungan yang saling menjegal.
"Toh, pada akhirnya nanti, pemimpin kita itu adalah satu siapapun yang menang. Dan itu adalah pemimpin kita semua," ujarnya.
Oleh karena itu, bahwa Zulkieflimansyah tidak lagi berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalillah tidak menjadi persoalan. Mengingat saat ini PKS sedang terus fokus melakukan konsolidasi memenangkan mantan Gubernur NTB tersebut di Pilkada NTB 2024 ini.
"Prinsipnya PKS sekarang sedang dalam konsolidasi untuk menyongsong pemenangan Doktor Zul dengan siapapun pasangannya. Jadi tidak mesti dengan Umi Rohmi," tegas Sambirang.
Namun meski demikian, terkait siapa nantinya yang akan mendampingi Bang Zul sapaan akrab Zulkieflimansyah, menurut Sambirang, PKS akan menyerahkan penuh pilihannya kepada Bang Zul.
"Tapi sebagai partai politik, PKS punya kewajiban untuk membangun komunikasi dengan seluruh parpol. Komunikasi ini untuk melakukan penjajakan dalam rangka membangun kesepahaman dan kerjasama dengan lainnya. Sebab semuanya masih dalam konteks penjajakan," katanya.