Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan turun lapangan ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) untuk memastikan isi elpiji 3 kilogram sesuai dengan takaran yang ditetapkan.
"Kami turun bersama tim dari Bidang Metrologi, guna memastikan takaran isi elpiji 3 kilogram dari SPBE sesuai," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Hal itu dilakukan karena adanya temuan di luar daerah terhadap elpiji 3 kilogram yang isinya kurang dari takaran yang ditetapkan. Dalam satu tabung kekurangan takaran, dengan volume elpiji 3 kilogram sekitar 2,2 kilogram hingga 2,7 kilogram.
Baca juga: Mendag minta bupati/wali kota awasi SPBE pastikan isi elpiji 3 kg
Karena itu, dalam kegiatan turun ke SPBE tim Disdag Kota Mataram bersama Metrologi mengambil 50 sampel elpiji 3 kilogram untuk ditimbang dan diuji takaran oleh tim Metrologi.
Dari 50 sampel tersebut, kekurangan volume takaran elpiji 3 kilogram hanya terjadi sekitar 0,001 saja. Artinya, kata Sri, volume elpiji 3 kilogram yang beredar di Kota Mataram sudah sesuai dengan takaran.
"Kekurangan volume takaran elpiji 3 kilogram yang kita temukan hanya 0,001 atau masih ambang batas toleransi. Jadi InsyaAllah, isi elpiji 3 kilogram yang beredar di Mataram, sesuai takaran," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, untuk memastikan apakah takaran elpiji 3 kilogram yang sudah sesuai dari SPBE tersebut juga sesuai diterima oleh agen dan pangkalan.
Baca juga: Mendag cabut izin SPBE jika kurangi takaran elpiji 3 kg
Karena itu, untuk memastikan hal tersebut sekaligus antisipasi peredaran elpiji 3 kilogram oplosan, pihaknya kembali akan menjadwalkan untuk turun melakukan pengecekan ke tingkat agen dan pangkalan agar tidak merugikan konsumen.
"Kami sudah melakukan pendataan terhadap agen dan pangkalan yang akan kita ambil sebagai sampel untuk pengecekan takaran volume elpiji," katanya.
Di sisi lain, Sri juga meminta partisipasi konsumen agar melapor langsung ke Disdag apabila mencurigai isi elpiji 3 kilogram yang digunakan kurang dari takaran.
" Laporan konsumen akan kita jadikan acuan untuk ditindaklanjuti," katanya.
Sementara menyinggung tentang kekurangan takaran akibat kebocoran, menurutnya, kemungkinannya sangat kecil, sebab dari hasil turun ke SPBE, SPBE terlebih dahulu melakukan pengujian dengan memasukkan tabung elpiji 3 kilogram yang sudah diisi gas penuh ke dalam air untuk memastikan apakah tabung tersebut bocor atau tidak.
"Jadi kekurangan takaran elpiji 3 kilogram karena kebocoran sangat kecil," katanya menambahkan.
Baca juga: Polisi tangkap komplotan pencuri 27 tabung elpiji di Mataram
"Kami turun bersama tim dari Bidang Metrologi, guna memastikan takaran isi elpiji 3 kilogram dari SPBE sesuai," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Hal itu dilakukan karena adanya temuan di luar daerah terhadap elpiji 3 kilogram yang isinya kurang dari takaran yang ditetapkan. Dalam satu tabung kekurangan takaran, dengan volume elpiji 3 kilogram sekitar 2,2 kilogram hingga 2,7 kilogram.
Baca juga: Mendag minta bupati/wali kota awasi SPBE pastikan isi elpiji 3 kg
Karena itu, dalam kegiatan turun ke SPBE tim Disdag Kota Mataram bersama Metrologi mengambil 50 sampel elpiji 3 kilogram untuk ditimbang dan diuji takaran oleh tim Metrologi.
Dari 50 sampel tersebut, kekurangan volume takaran elpiji 3 kilogram hanya terjadi sekitar 0,001 saja. Artinya, kata Sri, volume elpiji 3 kilogram yang beredar di Kota Mataram sudah sesuai dengan takaran.
"Kekurangan volume takaran elpiji 3 kilogram yang kita temukan hanya 0,001 atau masih ambang batas toleransi. Jadi InsyaAllah, isi elpiji 3 kilogram yang beredar di Mataram, sesuai takaran," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, untuk memastikan apakah takaran elpiji 3 kilogram yang sudah sesuai dari SPBE tersebut juga sesuai diterima oleh agen dan pangkalan.
Baca juga: Mendag cabut izin SPBE jika kurangi takaran elpiji 3 kg
Karena itu, untuk memastikan hal tersebut sekaligus antisipasi peredaran elpiji 3 kilogram oplosan, pihaknya kembali akan menjadwalkan untuk turun melakukan pengecekan ke tingkat agen dan pangkalan agar tidak merugikan konsumen.
"Kami sudah melakukan pendataan terhadap agen dan pangkalan yang akan kita ambil sebagai sampel untuk pengecekan takaran volume elpiji," katanya.
Di sisi lain, Sri juga meminta partisipasi konsumen agar melapor langsung ke Disdag apabila mencurigai isi elpiji 3 kilogram yang digunakan kurang dari takaran.
" Laporan konsumen akan kita jadikan acuan untuk ditindaklanjuti," katanya.
Sementara menyinggung tentang kekurangan takaran akibat kebocoran, menurutnya, kemungkinannya sangat kecil, sebab dari hasil turun ke SPBE, SPBE terlebih dahulu melakukan pengujian dengan memasukkan tabung elpiji 3 kilogram yang sudah diisi gas penuh ke dalam air untuk memastikan apakah tabung tersebut bocor atau tidak.
"Jadi kekurangan takaran elpiji 3 kilogram karena kebocoran sangat kecil," katanya menambahkan.
Baca juga: Polisi tangkap komplotan pencuri 27 tabung elpiji di Mataram