Mataram  (Antaranews NTB)- Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan rotasi terhadap sejumlah kepala pasar sebagai upaya penyegaran sekaligus memberikan ruang inovasi kepada pejabat baru.

"Dari 19 pasar tradisional, ada tujuh kepala pasar yang kami rotasi. Tujuh pasar itu adalah, Pasar Kebon Roek, Perumnas, Dasan Agung, Pagesangan, Rembiga, Sindu dan Pasar Abian Tubuh," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin.

Pernyataan itu disampaikan seusai kegiatan penyerahan SK Wali Kota Mataram kepada kepala pasar baru yang dihadiri Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.

Untuk penempatan kepala pasar, lanjut Alwan, telah dilakukan evaluasi dan kajian secara mendalam dari berbagai aspek, dan penempatan dilakukan berdasarkan penilai hasil kajian bukan karena dasar suka dan tidak suka.

Pada dasarnya, rotasi jabatan kepala pasar dimaksudkan untuk regenerasi dan penyegaran terhadap pasar-pasar yang sudah ada sehingga kepala pasar bisa membuat inovasi menata pasar di tempat baru.

"Rotasi kepala pasar juga bagian dari `reward` dan `punishment` bagi kepala yang mampu dan kurang mampu meningkatkan pelayanan di lingkungan pasar," katanya.

Harapannya, di tempat kerja yang baru para kepala pasar mampu meningkatkan pelayanan, retribusi serta semua aspek yang ada di pasar sehingga mereka bisa berinovasi.

Selain itu, kepala pasar mampu bekerja sama dengan aparat di bawahnya seperti petugas kebersihan, juru pungut, parkir dan lainnya sehingga bisa bersinergi semua.

"Begitu juga dengan kepala-kepala pasar yang tidak terkena rotasi, diharapkan hal ini mampu menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, baik pembeli maupun pedagang," katanya.

Menanggapi rotasi kepala pasar, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, rotasi ini diperlukan agar mereka bisa memahami kondisi-kondisi pasar lain sebagai referensi.

Menurutnya, rotasi kepala pasar dilakukan karena dibutuhkan pimpinan yang lebih inovatif, mampu mengelola manajemen pasar dengan baik sebab pasar memiliki masalah kompleks.

"Pasar tidak hanya berbicara hanya retribusi, tetapi juga bagaimana mengelola manajemen pasar secara keseluruhan. Baik itu, higienitas, estetika, mengatur jumlah pedagang akses keluar masuk dan aspek lainnya, " katanya.(*)



 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Masnun
Copyright © ANTARA 2025