Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, berkolaborasi dengan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar seminar pasar modal syariah kepada warga dalam rangka mencegah terjadinya kasus investasi bodong di daerah setempat.
Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu di Lombok Utara, Rabu, menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Ekonomi Syariah Kabupaten Lombok Utara dan Bursa Efek Indonesia yang telah menyelenggarakan program workshop pasar modal syariah.
"Kegiatan ini harus dilaksanakan secara berlanjut, agar warga lebih memahami investasi di pasar modal syariah," katanya.
Baca juga: Polda NTB umumkan tersangka investasi bodong FEC usai Lebaran 2024
Ia mengatakan kasus investasi bodong atau investasi ilegal kian marak terjadi di masyarakat Lombok Tengah dan Lombok Timur, dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah yang diakibatkan oleh faktor kurang mendapat edukasi kepada masyarakat akan ciri-ciri investasi yang ilegal.
Mengurangi kasus investasi bodong di Lombok Utara, kata dia, masyarakat perlu kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan seperti otoritas jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, pemerintah daerah dan komunitas seperti Masyarakat Ekonomi Syariah untuk memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Kegiatan workshop pasar modal syariah ini menjadi hal yang tepat dilakukan agar masyarakat Lombok Utara lebih bijak dalam memilih produk investasi," katanya.
Baca juga: Polda NTB menangani lima laporan aduan korban investasi bodong FEC
Kegiatan itu mengangkat tema "Waspada investasi bodong, kenali investasi yang aman untuk semua kalangan" yang dihadiri Executive training Bursa Efek Indonesia kantor wilayah perwakilan NTB Arta Sasmita, narasumber dan moderator dari Bursa Efek Indonesia.
"Kegiatan ini dihadiri juga oleh pengawas dari sektor pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia yang dapat memberikan pemahaman lebih dalam," katanya.*
Baca juga: OJK edukasi pasar modal ke daerah antisipasi investasi bodong
Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu di Lombok Utara, Rabu, menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Ekonomi Syariah Kabupaten Lombok Utara dan Bursa Efek Indonesia yang telah menyelenggarakan program workshop pasar modal syariah.
"Kegiatan ini harus dilaksanakan secara berlanjut, agar warga lebih memahami investasi di pasar modal syariah," katanya.
Baca juga: Polda NTB umumkan tersangka investasi bodong FEC usai Lebaran 2024
Ia mengatakan kasus investasi bodong atau investasi ilegal kian marak terjadi di masyarakat Lombok Tengah dan Lombok Timur, dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah yang diakibatkan oleh faktor kurang mendapat edukasi kepada masyarakat akan ciri-ciri investasi yang ilegal.
Mengurangi kasus investasi bodong di Lombok Utara, kata dia, masyarakat perlu kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan seperti otoritas jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, pemerintah daerah dan komunitas seperti Masyarakat Ekonomi Syariah untuk memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Kegiatan workshop pasar modal syariah ini menjadi hal yang tepat dilakukan agar masyarakat Lombok Utara lebih bijak dalam memilih produk investasi," katanya.
Baca juga: Polda NTB menangani lima laporan aduan korban investasi bodong FEC
Kegiatan itu mengangkat tema "Waspada investasi bodong, kenali investasi yang aman untuk semua kalangan" yang dihadiri Executive training Bursa Efek Indonesia kantor wilayah perwakilan NTB Arta Sasmita, narasumber dan moderator dari Bursa Efek Indonesia.
"Kegiatan ini dihadiri juga oleh pengawas dari sektor pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia yang dapat memberikan pemahaman lebih dalam," katanya.*
Baca juga: OJK edukasi pasar modal ke daerah antisipasi investasi bodong