Mataram (ANTARA News) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram, mencatat jumlah pelamar calon pengawai negeri sipil (CPNS) saat penutupan rekrutmen CPNS 2018 pada pukul 24.00 WITA mencapai 7.216 orang.

"Jumlah tersebut sesuai dengan target yang telah kita perkirakan sebelumnya, yakni sekitar 7.000 pelamar. Mataram memang selalu menjadi primadona dalam setiap pembukaan rekrutmen CPNS," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Selasa.

Menurut dia, jika dilihat dari peminatnya sebanyak 7.216 pelamar tersebut paling banyak melamar untuk formasi guru, kemudian tenaga kesehatan dan terakhir tenaga teknis.

Setelah proses pendaftaran resmi ditutup pada Senin 24.00 WITA, lanjut Nelly, tahapan selanjutnya yang dilaksanakan saat ini adalah verifikasi berkas pelamar untuk menentukan mana pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS).

Proses verifikas administrasi ditargetkan dilaksanakan selama tiga hari, sehingga pada hari Jumat (20/10), hasil seleksi administrasi sudah bisa diumumkan.

"Untuk tes seleksi CPNS, dijadwalkan mulai tanggal 5 November dan informasi sementara di laksanakan UPTD Kantor Regional X dekat Bank Indonesia," katanya.

Menurut rencana, tahapan tes seleksi CPNS akan dilaksanakan dengan sistem per sesi sesuai dengan jumlah infrastruktur CAT (computer assisted tes) yang disediakan pemerintah provinsi.

"Namun, sejauh ini kami juga belum mendapat informasi pasti terhadap berapa peserta di setiap sesinya, karena pelaksanaan tes ini dikoordinir pemerintah provinsi," katanya lagi.

Nelly menambahkan, jumlah formasi CPNS Kota Mataram tahun ini sebanyak 262 formasi. Jumlah itu berbeda jauh dari jumlah formasi yang diajukan sekitar 800 lebih.

Sebanyak 262 formasi tersebut terbagi menjadi tiga yakni 130 formasi untuk guru, 100 formasi untuk tenaga kesehatan, 30 formasi untuk tenaga teknis dan dua formasi merupakan formasi khusus untuk honorer kategori dua (K2).

"Dua formasi khusus K2 itu pun kita bagi lagi menjadi satu untuk guru dan satu untuk tenaga kesehatan, agar bisa merata meskipun masih jauh dari kebutuhan," katanya.


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2025