Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menyusun desain rencana pembangunan gerbang perbatasan agar tetap berbasis arsitektur budaya daerah.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar di Lombok Utara, Kamis, mengatakan dewan kebudayaan diberi amanah untuk mencari desain yang tepat untuk gapura atau pintu gerbang di Lombok Utara.
"Tujuannya adalah menciptakan keseragaman berdasarkan akar budaya daerah, sehingga gapura tersebut dapat merepresentasikan identitas budaya Lombok Utara," katanya.
Dengan pembangunan tapal batas atau gerbang di beberapa titik seperti Pusuk, Malaka, dan Sambik Elen, diharapkan masyarakat atau pengunjung dengan ucapan "Selamat Datang", maka persepektif bahwa di Lombok Utara ini masih memiliki akar budaya yang kuat.
"Pembangunan gerbang perbatasan budaya daerah diharapkan dapat memperluas hingga di bidang pendidikan, tempat pelayanan publik, membuat gerbang dengan nuansa yang sama," katanya.
Baca juga: Jalan Darul Hikmah, perbatasan Mataram dengan Lombok Barat bakal dilapisi hotmix
Dewan kebudayaan dapat merumuskan dan memberikan saran terkait pakaian khas Lombok Utara.
Dengan kolaborasi ini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian penenun lokal melalui pengembangan budaya.
"Hal itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu Kepala Bappeda Lombok Utara Hermanto menyampaikan bahwa kebudayaan di Lombok Utara saat ini masih menjadi dinamika untuk menggali dan menemui, selain melestarikan kekayaan budaya warisan leluhur masyarakat.
"Dari sepuluh obyek kebudayaan di Lombok Utara, ada dua hal menjadi prioritas kami di 2025 yaitu, mewujudkan teknologi tradisional dalam bentuk arsitektur yang mencirikan khas Lombok Utara, dan pakaian khas Lombok Utara," katanya.
Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi, dialog, dan diskusi untuk menggali dan menemukan kembali objek kebudayaan, khususnya teknologi tradisional dan arsitektur gerbang Kabupaten Lombok Utara.
"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyerap masukan, gagasan, ide, aspirasi, dan motivasi untuk menemukan solusi yang tepat untuk pengembangan kebudayaan," katanya.