Mataram (ANTARA) - Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta pemerintah provinsi segera mengatasi kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram yang kian meluas dan meresahkan masyarakat di wilayah itu.

"Kami mendesak pemerintah provinsi dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi masalah yang mengancam kebutuhan dasar warga," tegas Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB yang membidangi perekonomian, Megawati Lestari di Mataram, Kamis.

Menurut dia, tanda-tanda kelangkaan sudah terdeteksi sejak beberapa waktu lalu, bahkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Ketahanan Pangan.

"Kemarin sewaktu RDP dengan Dinas Ketahanan Pangan saya sudah membahas pasokan-pasokan bahan yang mulai limit di pasar dari serapan permintaan kebutuhan, namun rupanya ini tidak diperhatikan," ujarnya.

Baca juga: Elpiji di NTB: Dari antrean panjang ke keadilan energi

Ia menyebutkan kelangkaan ini kini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, yang dibuktikan dengan banyaknya demonstrasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE).

Ia pun menduga salah satu pemicu utama kelangkaan ini, yakni adanya penyalahgunaan elpiji 3 kilogram bersubsidi.

Di mana banyak yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu justru diserap oleh kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas. Situasi ini membuat pasokan untuk warga yang berhak menjadi sangat terbatas.

"Jadi, pasokan bagi warga kurang mampu menjadi sangat terbatas dan mengancam kebutuhan dasar mereka," ungkap Megawati.

Baca juga: Tajuk - Krisis tabung hijau di NTB: Data vs realita

Menyikapi kondisi yang semakin memprihatinkan ini, ia meminta pemerintah untuk tidak tinggal diam. Untuk itu, ia menekankan pentingnya intervensi pemerintah untuk memastikan distribusi elpiji 3 kilogram tepat sasaran.

"Saya minta agar pemerintah hadir mengatur agar tidak menjadi gejolak di masyarakat," tegas legislator  dari Daerah Pemilihan Kabupaten Lombok Tengah ini.

Megawati berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah tegas, baik dalam hal pengawasan maupun regulasi, agar ketersediaan elpiji bagi masyarakat yang membutuhkan dapat terjamin.

Baca juga: Gubernur NTB bantah kelangkaan elpiji 3 Kg dipakai dapur MBG
Baca juga: Sejumlah pangkalan batasi penjualan elpiji bersubsidi di Lombok
Baca juga: Disdag klaim stok elpiji 3 Kg tak langka di Lombok Timur
Baca juga: Pertamina prioritaskan penyaluran elpiji bersubsidi langsung ke rumah tangga pengguna


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025