Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan saat ini Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah memasuki periode pancaroba dari musim kemarau ke hujan.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) NTB Satria Topan Primadi mengatakan masyarakat harus mewaspadai dampak pancaroba berupa peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Saat ini kita sudah masuk peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Ketika masa transisi yang perlu kita waspadai adalah dampak-dampak dari fenomena yang ditimbulkan," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan saat periode peralihan musim, cuaca cenderung sulit diprediksi karena ada perubahan pola atmosfer yang tidak stabil.

Baca juga: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Mataram saat musim pancaroba

Ketika pancaroba cuaca berubah cepat dari awalnya cerah menjadi mendung seketika, lalu turun hujan deras dan setelah itu langit kembali cerah dalam waktu singkat.

Beberapa faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem saat musim peralihan, yakni pertemuan dua massa udara berbeda kering dan lembap yang seringkali menimbulkan pusaran angin, hujan lokal tiba-tiba, dan awan mudah terbentuk lalu menghilang.

"Di sini perlu kita waspadai bahwa memang pada saat masa transisi agak lebih sedikit sulit untuk memprediksikan cuaca," kata Satria.

Baca juga: BPBD pangkas pohon antisipasi dampak pancaroba di Lombok Tengah

BMKG memprediksi kondisi cuaca tiga hari ke depan terjadi hujan yang didukung oleh kelembapan udara, anomali radiasi gelombang pajang ke luar atau OLR masih rendah, labilitas udara yang cukup stabil, dan gelombang kelvin aktif.

Ia mengatakan potensi hujan terjadi pada 26 hingga 27 September 2025 sehingga masyarakat yang beraktivitas di luar rumah perlu mewaspadai adanya potensi itu.

Baca juga: Warga NTB diimbau waspadai masa pancaroba

Gelombang laut tinggi paling dominan terjadi di wilayah perairan selatan NTB di kisaran 0,75-3 meter dalam sepekan ke depan.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi atensi bagi kita semua terkhusus untuk stakeholder kebencanaan," kata dia.

Hasil analisa BMKG mengungkapkan bahwa musim hujan di NTB kemungkinan terjadi pada dasarian III Oktober (21-31 Oktober 2025) hingga dasarian III November (21-30 November 2025).

Baca juga: Masyarakat di NTB diingatkan jaga perilaku hidup bersih dan sehat


Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025