Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan masyarakat setempat untuk selalu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, karena saat ini sudah masuk musim hujan.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan selama musim hujan tren penyakit cenderung meningkat, seperti diare, demam berdarah, dan penyakit kulit.

"Jenis penyakit itu siklusnya berputar secara berkala kalau ada perubahan musim," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Sabtu.

Baca juga: Dinkes Mataram NTB meminta warga terapkan PHBS antisipasi cacar monyet

Fikri mengatakan gerakan pola hidup bersih dan sehat minimal diterapkan pada diri sendiri, keluarga, dan lingkungan agar tidak terjangkit penyakit yang mengganggu kesehatan tubuh.

Menurutnya, menjadi orang sehat sebenarnya murah bila menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sakit menjadi mahal, karena biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan lebih besar.

"Negara mengeluarkan biaya yang lebih besar kalau semakin banyak orang sakit," ujar Fikri.

Baca juga: Dinkes Mataram ajak warga konsisten gencarkan PSN

Lebih lanjut, dia menerangkan transformasi kesehatan yang tertuang dalam rencana induk bidang kesehatan tidak lagi hanya sekedar peningkatan layanan primer dan rujukan, tetapi sekarang sudah mengarah kepada pencegahan agar semakin sedikit orang yang sakit.

"Data BPJS, beberapa tahun lalu, sebanyak 80 persen biaya dipakai untuk mengobati orang sakit. Kita harus berpikir pencegahan melalui perilaku hidup bersih dan sehat," pungkas Fikri.

Baca juga: Masyarakat garda terdepan dalam pengelolaan kesehatan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat telah melewati masa pancaroba.

Awal musim hujan di Nusa Tenggara Barat mulai akhir Oktober hingga akhir November 2024. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi terjadi sejak November 2024 hingga Februari 2025.

Daerah yang lebih dulu mengalami puncak musim hujan adalah Kota Mataram, sebagian Lombok Barat, sebagian Lombok Tengah, dan sebagian Lombok Timur. Selanjutnya, daerah terakhir yang mengalami puncak musim hujan di NTB adalah Lombok Tengah bagian selatan dan Sumbawa.

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024