Pesawat Sriwijaya Air batal mendarat di Supadio

Jumat, 19 Juli 2019 9:41 WIB

Mataram (ANTARA) -  Pesawat Sriwijaya Air tujuan Kalimantan Barat harus batal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya, karena kondisi cuaca tidak mendukung diselimuti kabut asap.

"Cuaca yang tidak mendukung karena jarak pandang untuk mendarat pendek disebabkan kabut asap dan embun," ujar General Manager NAM Air Kalimantan, Ronel Sankay di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan maskapai yang gagal mendarat tersebut penerbangan pagi yang dijadwalkan harus mendarat pada pukul 07.00 WIB.

"Maskapai kita itu dari Jakarta ke Pontianak. Namun batal dan harus kembali ke Jakarta," jelas dia.

Batalnya mendarat dan harus kembali ke Jakarat dijelaskannya sesuai dengan SOP keselamatan dalam penerbangan.

"Pembatalan mendarat itu sudah ketentuan standar keselamatan penerbangan. Jika jarak pandang yang tidak sesuai SOP tentu harus ikuti ketentuan yang ada," jelas dia.

Dengan kondisi cuaca yang ada menurutnya tentu mengganggu penerbangan bukan hanya pihaknya namun maskapai lainnya dan juga penumpang.

"Tentu ada dampak juga pada jadwal penundaan penerbangan bagi jadwal lainnya. Semoga kondisi cuaca kembali pulih. Harapan kita sumber asap di Kalbar bisa teratasi dengan cepat," harap dia.

Saat ini di Kalbar mulai memasuki musim kemarau. Dengan kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah daerah sudah ada lahannya terbakar. Sehingga mengakibatkan kabut asap. Saat pagi hari dan malam, kabut asap mulai terasa, meskipun masih belum ke tingkat yang parah.

Satu di antara warga Kalbar, Diki berharap tahun ini terutama musim kemarau semua pihak untuk mengantisipasi Karhutla. Hal itu sangat berdampak luas pada berbagai aspek.

"Termasuk soal kesehatan. Kita setengah trauma karena sebelumnya pernah kabut asap yang tebal. Itu sangat mengganggu kesehatan. Ekonomi dan aktivitas lainnya juga berdampak. Kita berharap pemerintah dan siapa pun mari cegah dan atasi Karhutla," jelas dia.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

BPBD siapkan langkah antisipasi musim kemarau di Mataram

15 jam lalu

Calon haji disarankan banyak minum air cegah "heat stroke"

07 May 2024 20:35 Wib

Gotong royong ciptakan Sumbawa Barat miliki air bersih

07 May 2024 13:05 Wib

Beijing respon Presiden Marcos tolak gunakan meriam air

07 May 2024 5:48 Wib

Danau buatan dibangun di Mataram untuk tampung air irigasi

06 May 2024 15:25 Wib
Terpopuler

Pemprov NTB tanggapi soal penetapan Direktur PT GNE sebagai tersangka

Kabar NTB - 02 May 2024 20:05 Wib

Kejari Dompu-NTB periksa 20 saksi kasus korupsi proyek irigasi

Kabar NTB - 04 May 2024 8:19 Wib

Mataram diguncang gempa 5,2 Magnitudo

Kabar NTB - 21 jam lalu

Menpora Dito puji semangat pantang menyerah Garuda Muda berhadapan Irak

Sepakbola - 03 May 2024 5:09 Wib

SPSL kelola area pengembangan I BMTH Pelabuhan Benoa

Nusantara - 07 May 2024 9:48 Wib