Mataram (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Nusa Tenggara Barat menargetkan penempatan sebanyak 2.000 pekerja migran Indonesia di Arab Saudi setiap bulan dengan sistem satu kanal.
"Kami siap memfasilitasi pengiriman sebanyak 2.000 pekerja migran Indonesia setiap bulan dan sekarang sedang dalam proses," kata Ketua Apjati NTB Muhammadun di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah Indonesia telah membuka peluang pengiriman pekerja migran ke Timur Tengah, namun untuk tahap awal hanya ke Arab Saudi sebagai proyek percontohan.
Pembukaan pengiriman pekerja ke Arab Saudi tersebut berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, terkait dengan Pelaksanaan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Kerajaan Arab Saudi melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK), tertanggal 17 September 2019.
Pelaksanaan proyek percontohan SPSK tersebut sebagai tindak lanjut dari "Technical arrangement conceming pilot project on one channel system for limited placement of Indonesian Migrant Workers in the Kingdom of Saudi Arabia" antara Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Menteri Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Kerajaan Arab Saudi.
"Khusus untuk pelaksanaan proyek percontohan tersebut sebanyak 55 perusahaan pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) anggota Apjati yang bisa mengikuti penempatan pekerja sistem satu kanal tersebut," ujarnya.
Sebagai langkah awal, kata Muhammadun, pihaknya telah menyiapkan fasilitas pendukung untuk menyiapkan pekerja yang memenuhi syarat, mulai dari pelatihan calon di Balai Latihan Kerja hingga proses pelayanan sebelum penempatan ke negara tujuan.
Ada empat BLK swasta yang siap untuk melatih para calon pekerja yang berminat bekerja di Arab Saudi, baik sebagai asisten rumah tangga, perawat bayi, sopir, dan bidang lainnya.
Apjati NTB juga telah membuka kantor bursa sebagai tempat pelayanan calon pekerja yang ingin bekerja di Arab Saudi. Kantor bursa tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB.
Pihaknya juga sudah membuka pendaftaran calon tenaga pendamping rekrutmen calon pekerja. Sebanyak 350 orang sudah mengajukan permohonan untuk mendapatkan kartu identitas.
"Proses pendaftaran sebagai calon pendamping calon tenaga pendamping rekrutmen calon pekerja migran masih berlangsung. Kami berharap penempatan pekerja ke Arab Saudi secara gratis tersebut bisa dilakukan tahun ini," katanya.
"Kami siap memfasilitasi pengiriman sebanyak 2.000 pekerja migran Indonesia setiap bulan dan sekarang sedang dalam proses," kata Ketua Apjati NTB Muhammadun di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah Indonesia telah membuka peluang pengiriman pekerja migran ke Timur Tengah, namun untuk tahap awal hanya ke Arab Saudi sebagai proyek percontohan.
Pembukaan pengiriman pekerja ke Arab Saudi tersebut berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, terkait dengan Pelaksanaan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Kerajaan Arab Saudi melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK), tertanggal 17 September 2019.
Pelaksanaan proyek percontohan SPSK tersebut sebagai tindak lanjut dari "Technical arrangement conceming pilot project on one channel system for limited placement of Indonesian Migrant Workers in the Kingdom of Saudi Arabia" antara Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Menteri Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Kerajaan Arab Saudi.
"Khusus untuk pelaksanaan proyek percontohan tersebut sebanyak 55 perusahaan pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) anggota Apjati yang bisa mengikuti penempatan pekerja sistem satu kanal tersebut," ujarnya.
Sebagai langkah awal, kata Muhammadun, pihaknya telah menyiapkan fasilitas pendukung untuk menyiapkan pekerja yang memenuhi syarat, mulai dari pelatihan calon di Balai Latihan Kerja hingga proses pelayanan sebelum penempatan ke negara tujuan.
Ada empat BLK swasta yang siap untuk melatih para calon pekerja yang berminat bekerja di Arab Saudi, baik sebagai asisten rumah tangga, perawat bayi, sopir, dan bidang lainnya.
Apjati NTB juga telah membuka kantor bursa sebagai tempat pelayanan calon pekerja yang ingin bekerja di Arab Saudi. Kantor bursa tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB.
Pihaknya juga sudah membuka pendaftaran calon tenaga pendamping rekrutmen calon pekerja. Sebanyak 350 orang sudah mengajukan permohonan untuk mendapatkan kartu identitas.
"Proses pendaftaran sebagai calon pendamping calon tenaga pendamping rekrutmen calon pekerja migran masih berlangsung. Kami berharap penempatan pekerja ke Arab Saudi secara gratis tersebut bisa dilakukan tahun ini," katanya.