Jakarta (ANTARA) - Nama mendiang Debby Nasution kembali dihidupkan lewat album "Menanti Hari" yang telah dirilis dan menjadi karya terakhir sebelum wafat.
Album "Menanti Hari" Debby Nasution diproduksi oleh temannya, Tono Supartono sebagai eksekutif produser dan anak dari mendiang Debby, yaitu Hasan Nasution sebagai produser dan arrangernya.
"Album 'Menanti Hari' berisikan 10 lagu yang belum pernah dirilis oleh Debby Nasution," kata Tono Supratono dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu.
Tono menambahkan bahwa setelah mendapatkan izin dari ahli waris Debby, yakni anaknya, ia pun lantas memproduksi karya-karya-karya yang belum dirilis oleh mantan personil God Bless itu.
"Jadi kami merekam lagi dan dipercantik aransemennya oleh Hasan. Tentunya album ini masih berciri khas ala musik Debby Nasution," ucapnya.
Penggarapan album ini bekerjasama dengan musisi dan kondaktur musik papan atas Indonesia, yakni Andi Rianto, Magenta Orchestra, Tohpati , Indro Hardjodikoro, Pay BIP, dan lainnya.
Selain itu, Tono mengaku juga menyumbangkan satu lagu yang bertajuk "Jeritan Hati Kami", yang berkolaborasi dengan Debby Nasution di album ini.
"Kami hanya ingin mengenang karya almarhum Debby Nasution saja. Karena lagu-lagu almarhum memiliki pesan bermakna untuk disampaikan ke dunia," jelas Tono Supartono.
Sementara itu, Hasan Nasution mengatakan kalau proses produksi album "Menanti Hari" karya Debby Nasution sempat berhenti di tengah jalan karena sang ayah mengalami gangguan tenggorokan yang memaksanya rehat dari proyek ini dalam waktu yang tidak ditentukan.
Namun, setelah 14 tahun album ini berhenti produksi, Hasan bersama Tono kembali memproduksi album "Menanti Hari" hingga dirilis di platform musik digital sejak 22 Maret 2020.
"Album 'Menanti Hari' ini adalah karya terakhir yang ia pendam sekian lama. Semua karya indahnya akan selalu hidup di hati kita semua dan semoga almarhum turut berbahagia di sana," ujar Hasan Nasution.
Debby Nasution wafat pada 15 September 2018 silam. Semasa hidupnya, Debby Nasution selalu menciptakan lagu-lagu yang hits, seperti "Cintaku", "Pelangi", "Semusim".
Kemudian ada lagu "Angin Malam" yang dinyanyikan oleh mendiang Chrisye, serta album "Badai Pasti Berlalu" sebelum Debby memutuskan untuk hijrah dan berdakwah.