Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengajak masyarakat mengambil hikmah positif dari musibah karena pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).
Hal tersebut diutarakan ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Ramadhan dengan tema "Membawa Bencana Menjadi Rahmah di Bulan Penuh Hikmah" melalui media telekomunikasi Zoom di Mataram, Minggu.
Dialog Ramadhan juga turut mengundang beberapa narasumber lain, di antaranya pengurus NU Wilayah NTB K.H. M. Zaidi Abdad dan Direktur Pascasarjana Universitas Mataram Profesor M. Sarjan.
Zulkieflimansyah mengatakan virus corona yang menyerang secara global telah memunculkan inovasi-inovasi baru, sedangkan secara khusus di NTB telah turut meningkatkan UKM jauh lebih berdaya dari sebelumnya.
Komunikasi dan koordinasi antara gubernur dan kepala daerah di seluruh NTB, katanya, menjadi lebih baik lagi, sedangkan permasalahan yang sama terjadi di daerah masing-masing telah membuat kebuntuan komunikasi yang kerap terjadi sebelumnya kini cair kembali.
Begitu juga komunikasi dengan pemerintah pusat, baik Presiden dan juga para menteri-menteri.
"Jadi mungkin kalau tidak ada corona, intensitas konsolidasi dan interaksinya tidak seintens sekarang," ujar dia.
Oleh karena, ia berharap, dengan semakin kompaknya pimpinan di setiap daerah dan masyarakat maka akan banyak hal baik yang dapat diperoleh pada masa yang akan datang.
Dengan memberdayakan UKM pula, kata dia, kini masalah mendasar dan potensi di tiap UKM dapat diidentifikasi dengan baik untuk kemudian diperbaiki dan dikembangkan ke arah yang lebih baik.
"Semuanya, alhamdulillah menjadi pelajaran yang mengesankan untuk kemudian kita kembangkan di kemudian hari," katanya.
Pengurus Nahdlatul Ulama Wilayah NTB K.H. M. Zaidi Abdad menyampaikan pandemi corona telah memberikan suatu makna tersendiri bagi umat Islam.
Tentu, katanya, banyak kerugian yang telah terjadi disebabkan pandemi itu.
Namun, ia mengajak masyarakat untuk selalu melihat hikmah di balik itu semua.
"Saya pikir banyak sekali yang bisa kita petik dari musibah ini dan mudah-mudahan kita juga bisa terus beraktivitas melalui kegiatan yang ada, produktivitas juga jangan sampai berkurang," ucapnya.
Ia berharap, pandemi corona dapat ditangani dengan baik.
Ia juga mengajak masyarakat selalu mematuhi imbauan pemerintah dan ulama.
Direktur Pascasarjana Universitas Mataram Profesor M. Sarjan menyebut Ramadhan adalah bulan pembelajaran, terlebih kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi COVID-19.
"Sang guru bernama corona itulah ungkapan Sarjan pada situasi Bulan Ramadhan tahun ini. Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa COVID-19 seperti kerja sama antarmasyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong, dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya kerja sama untuk mengatasi pandemi.
"Kalau kita tidak bisa bekerja sama maka kita tidak bisa mengalahkan corona," katanya.
Dalam hal teknologi, menurut dia, dengan adanya COVID-19 masyarakat dapat menggunakan teknologi kepada hal yang positif, seperti bekerja dan belajar dari rumah menggunakan media daring.
Ia mengharapkan perkembangan teknologi harus dimanfaatkan secara maksimal.
"Kemudian yang terakhir yakni pembelajaran di bidang agama. Walaupun masih banyak perdebatan dan selisih paham di dalam masyarakat namun itu semua dapat diatasi dengan baik dan penuh toleransi," katanya.
Berita Terkait
NTT dan NTB soal tuan rumah PON 2028 akan dibahas lagi
Kamis, 18 April 2024 12:13
Tim SAR gabungan cari dokter tenggelam di Pantai Lancing Lombok Tengah
Kamis, 18 April 2024 10:21
Kemenkumham NTB alokasikan Rp1,6 M untuk bantuan hukum masyarakat miskin
Rabu, 17 April 2024 22:11
Jelang Pilgub, Wali Kota Mataram siap berkompetisi terbuka dengan Pj Gubernur NTB
Rabu, 17 April 2024 22:09
Bupati Lombok Utara mengecek dampak banjir di Kecamatan Kayangan
Rabu, 17 April 2024 19:13
Kemenkumham NTB gelar donor darah peringati HBP
Rabu, 17 April 2024 18:13
Pemerintah pusat berikan subsidi penerbangan menuju Lombok
Rabu, 17 April 2024 18:05
Pemkab Lombok Tengah menggelar tradisi Lebaran Topat
Rabu, 17 April 2024 17:40