Sinergi BPN dan PLN berhasil selamatkan aset negara

Mataram (ANTARA) - PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusa Tenggara Barat melanjutkan tren positif sinergisitas yang sudah terjalin dengan telah berhasil dilakukannya pengamanan aset negara sejumlah 147 bidang yang tersebar di NTB.

Sampai dengan pertengahan Desember 2020, BPN NTB dan PLN UIP Nusra secara total telah mensertifikatkan aset milik PLN sejumlah 273 bidang aset negara berupa bidang tanah lokasi pembangkit, transmisi, dan gardu induk.

Sertifikat tanah tersebut diserahkan Kepala Kantor Wilayah BPN NTB Slameto Dwi Martono, kepada General Manager PLN UIP Nusa Tenggara Yuyun Mimbar Saputra, pada Selasa (15/12). Kegiatan tersebut sekaligus menjadi salah satu rangkaian rapat kerja daerah Kantor Wilayah BPN NTB.

General Manager PLN UIP Nusra Yuyun Mimbar Saputra mengatakan pensertifikatan aset negara tersebut merupakan sebuah langkah memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset negara yang di kelola oleh PLN.

Hal itu juga merupakan langkah prefentif supaya lahan-lahan yang menjadi aset negara tersebut tidak salah digunakan dan untuk optimalisasi pemanfaatannya di kemudian hari.

"Pada kesempatan kali ini, kami menerima 147 sertifikat bidang tanah aset PLN, dan ini merupakah langkah nyata wujud sinergisitas antar lembaga dalam membangun tata kelola yang lebih baik dan tentunya menunjang aktivitas penyediaan tenaga listrik di NTB," ujar Yuyun.

Ia menambahkan langkah strategis tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama (PKS) yang ditanda tangani bersama oleh seluruh Kepala Kantor BPN di NTB, dengan PLN UIP Nusra.

Penandatanganan PKS tersebut juga merupakan tindak lanjut terhadap penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Direktur Utama PLN bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN pada 12 November 2019.

"Semoga sinergisitas antara PLN dan BPN NTB kedepannya semakin harmonis dan semakin baik lagi, mengingat begitu banyak pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan terkait tata kelola dan pengoptimalan  aset milik PLN," kata Yuyun.