Wagub NTB mengapresiasi tuntasnya 14 fasilitas pendidikan pasca-gempa

id NTB,Lombok Utara,Pasca Gempa NTB 2018

Wagub NTB mengapresiasi tuntasnya 14 fasilitas pendidikan pasca-gempa

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah (kanan) saat meninjau dua lokasi pembangunan sekolah di SMKN 1 Tanjung dan SMKN 1 Pemenang Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (9/3/2021). (ANTARA/Diskominfotik NTB/dok).

Lombok Utara (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi penuntasan rehabilitasi dan rekontruksi (rehab-rekon) pembangunan 14 fasilitas pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Lombok Utara yang pernah rusak akibat gempa 2018.

"Rekonstruksi tersebut merupakan Proyek Program Bantuan Rekonstruksi Infrastruktur Gempa dan Tsunami (PETRA) yang dilaksanakan oleh UNDP dan didanai Republik Federal Jerman melalui bank pembangunannya, KfW," kata Wagub saat meninjau ke dua lokasi pembangunan sekolah di SMKN 1 Tanjung dan SMKN 1 Pemenang Kabupaten Lombok Utara, Selasa.

"Saya mengamati kegiatan PETRA menjadi contoh baik dalam pembangunan pascabencana. Pembangunan didesain dan dikerjakan dengan sangat baik, semua dirancang sedemikian rupa sejalan dengan tujuan build back better," ujar wagub.

Pejabat yang akrab disapa Ummi Rohmi itu juga mengapresiasi pelibatan tenaga kerja lokal yang mencapai 47 persen dalam kegiatan rehab rekon tersebut. Pemerintah Provinsi NTB, ditegaskan Ummi Rohmi, berkomitmen dalam mengawal kegiatan rekontruksi itu agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu.

"Saya juga mengapresiasi pelibatan tenaga kerja lokal sebanyak 47 persen dalam pekerjaan rekontruksi pada 14 fasilitas kesehatan dan sekolah. Ini sangat berarti sekali bagi kami karena membantu meringankan beban ganda yang dirasakan oleh masyarakat NTB, yang belum pulih dari bencana gempa bumi dan sudah dihadapkan pada pandemi COVID-19," katanya.

Sementara itu, Project Koordinator Petra NTB Zainudin mengatakan dari total 14 infrastruktur kesehatan dan pendidikan yang di bangun, empat SMK negeri di Kabupaten Lombok Utara, delapan puskesmas pembantu di Kabupaten Lombok Utara, satu puskesmas pembantu di Lombok Barat, dan satu puskesmas di Lombok Timur.

"Jadi total gedung yang dibangun secara keseluruhan mencapai sekitar 35 gedung di 14 lokasi tersebut," ucapnya.

Zainudin juga menjelaskan prinsip rekontruksi yang dilakukan mengedepankan build back better atau "membangun kembali dengan lebih baik". Oleh karena itu, sebelum rekonstruksi dilakukan telah dilakukan kajian geologis untuk memastikan gedung yang dibangun tidak berada pada jalur patahan gempa, bahan bangunan dan struktur bangunan juga telah memenuhi standar gempa.

"Sebelum kegiatan ini dimulai kami melakukan kajian geologis di semua lokasi untuk memastikan semua gedung ini betul-betul aman dari jalur patahan yang memungkinkan bisa bertahan ke depan," ujarnya.

Selain itu pembangunan juga dilakukan dengan pendekatan yang inklusif untuk memastikan tidak seorangpun tertinggal. Perempuan telah menjadi bagian utama dari proyek sejak tahap awal, memastikan fasilitas dibangun untuk memenuhi kebutuhan perempuan. Akses bagi penyandang disabilitas juga akan disediakan.

Zainudin menambahkan, sekitar 150 ribu warga di Pulau Lombok dan sekitarnya akan menerima manfaat dari rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) fasilitas pendidikan dan kesehatan tersebut.