Pemkot Mataram akan membangun sentra kuliner khusus ikan

id iakan,lapak,pkl

Pemkot Mataram akan membangun sentra kuliner khusus ikan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan membangun sentra kuliner khusus ikan di Taman Rekreasi Loang Baloq pada 2021 dengan total anggaran Rp2,4 miliar yang bersumber dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Untuk pelaksanaan proyek tersebut, kami baru kirim gambar dan hasil FS (feasibility study) ke Jakarta, sebab proyek itu nanti dikerjakan orang pusat. Kami hanya menyiapkan lahan dan menerima barang jadi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Minggu.

Menurutnya, lapak sentra kuliner ikan tersebut akan diperuntukkan bagi pedagang makanan hasil laut atau "seafood" seperti ikan, cumi, udang, kerang dan sejenisnya itu akan dibangun di Taman Loang Baloq, bagian utara.

Lapak kuliner yang akan dibangun ini, menggantikan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang sudah ada saat ini, tapi kondisinya kurang representatif.

Karena itu, lanjutnya, berdasarkan desain yang ada lapak kuliner pengolahan hasil laut akan dibangun dengan lantai dua agar dapat berfungsi ganda. Lantai satu menjadi tempat proses memasak, sedangkan lantai dua menjadi tempat makan.

"Jadi pengunjung bisa menikmati aneka hidangan laut, sambil menikmati pemandangan Pantai Loang Baloq dari atas," katanya.

Menurutnya, jumlah lapak yang akan dibangun sekitar 25-30 lapak. Jumlah itu lebih dari jumlah pedagang yang ada saat ini yakni sekitar 15-20 PKL.

Selain lapak tersebut dimaksudkan untuk pedagang yang sudah ada, juga dihajatkan mengakomodasi pedagang ikan bakar yang saat ini berjualan di sepanjang Jalan Loang Baloq.

"Pedagang-pedagang ikan bakar yang sudah profesional di sepanjang Jalan Loang Baloq akan kami arahkan masuk dan menempati lapak di dalam Taman Loang Baloq," katanya.

Akan tetapi, tambahnya, dalam penempatan lapak pihaknya akan lebih selektif memilih pedagang agar makanan yang dijual tidak monoton sehingga pedagang diminta lebih kreatif.

"Apalagi, lapak tersebut akan dikelola seperti halnya sebuah 'food court' sehingga lapak tetap bersih dan rapi," katanya.