Polresta Mataram menggelar latihan parsial pengamanan WSBK 2021

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar latihan parsial pengamanan dari serangkaian perhelatan World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

"Latihan parsial ini kami laksanakan karena Kota Mataram akan menjadi barometer keamanan di NTB selama perhelatan WSBK di Sirkuit Mandalika," kata Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi di Mataram, Rabu.

Dalam giatnya, Polresta Mataram menggelar latihan papan taktik atau tactical floor game. Tujuannya, kata dia, untuk memetakan penanganan kerawanan.

Seluruh fungsi pengamanan kepolisian, mulai dari pengendalian massa, penanganan kontijensi, keselamatan lalu lintas, serta penanganan kriminalitas, digelar.

"Sasaran kita tentunya keamanan penonton dan peserta yang apabila berkegiatan di Mataram," ujarnya.

Lebih lanjut, Heri menyampaikan bahwa latihan ini sebagai permulaan untuk rencana gelar simulasi pengamanan yang lebih terperinci, antara lain, pengerahan personel pada saat kontijensi maupun sistem pengamanan kota.

"Intinya seluruh personel dilibatkan. Kita sudah siapkan skenario apabila ada permasalahan di titik tertentu," ucap dia.

Selain menjaga wilayah hukum sendiri, Polresta Mataram juga akam memberikan dukungan personel kepada Polres Lombok Tengah melalui Polda NTB. Personel ini nantinya akan disebar sesuai dengan penempatan.

"Ada 200 personel dari kami untuk membantu giat pengamanan superbike," katanya.

Terakhir, Heri memberikan imbauan kepada masyarakat agar mendukung giat pengamanan Polresta Mataram, yakni dengan bersama-sama menjaga situasi keamanan tetap kondusif.

Hal itu dia sampaikan mengingat keamanan dalam perhelatan WSBK ini merupakan pertaruhan citra daerah bahkan Indonesia di mata dunia.

Dengan terjaganya keamanan WSBK, maka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia internasional terhadap NTB sebagai lokasi dari ajang perhelatan kelas dunia ini.

"Kita juga akan antisipasi kriminalitas, tidak menutup kemungkinan yang korbannya warga negara asing ataupun pelakunya warga negara asing. Kita sudah siap dari sekarang," tutur dia.