Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Mohan Roliskana, Senin, mengunjungi warga di sejumlah wilayah yang terdampak cuaca ekstrem hidrometeorologi baik akibat luapan air sungai, saluran maupun gelombang pasang atau banjir rob.
"Kami ingin melihat langsung kondisi warga, untuk mengambil langkah penanganan tepat sekaligus mengantisipasi peningkatan intensitas hujan dan potensi tingginya air laut," kata Wali Kota didampingi Satgas Penanganan Bencana Hidrometeorologi, camat dan lurah setempat.
Dalam kegiatan itu, Wali Kota mengunjungi warga yang rumahnya terendam air akibat luapan Kali Ancar di Kekalik Jaya. Setelah itu, ke Lingkungan Bagek Kembar melihat warga yang terdampak banjir rob.
Khusus di Bagek Kembar, Wali Kota menginstruksikan pendirian tenda untuk evakuasi sementara sekitar 37 kepala keluarga (KK), karena rumah mereka yang ada di sepanjang pantai terdampak gelombang pasang dan rob.
"Kami minta OPD terkait langsung menangani dan mempersiapkan seluruh kebutuhan pengungsi yang sementara tinggal di tenda BPBD dan kita siapkan dapur umum serta petugas kesehatan untuk mengecek dan memastikan kesehatan mereka," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota meminta camat lurah agar tetap berada di tengah-tengah masyarakat dan terus memberikan informasi terbaru kepada Satgas Bencana Kota Mataram.
Kewajiban itu menjadi perhatian khusus Wali Kota Mataram karena informasi yang masuk ke tim Satgas Bencana akan berpengaruh pada kecepatan penanganan bencana di titik yang dilaporkan.
"Untuk mempermudah satgas dalam penanganan, telah dibangun posko kebencanaan terpusat di Pendopo Wali Kota Mataram bertujuan untuk mengantisipasi dan menangani secara cepat kebencanaan yang terjadi," katanya.
Menurutnya, posko ini menjadi kunci utama dalam hal penanganan, terutama
dalam koordinasi satgas sekaligus menjadi pusat penjaringan informasi kebencanaan yang dilaporkan camat, lurah dan masyarakat luas.
Di posko kebencanaan sendiri telah disiapkan alat-alat operasional penanganan bencana, dan petugas teknis kebencanaan serta petugas kesehatan yang berasal dari RSUD Kota Mataram dan Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Selain kesiapsiagaan teknis penanganan bencana, Wali Kota juga meminta Dinas Sosial Kota Mataram menyiapkan skema pembuatan dapur umum, penyaluran logistik (sembako) sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, ketika dibutuhkan.
"Untuk hotline penanganan bencana Kota Mataram sendiri, Pemerintah Kota Mataram telah menyiapkan jaringan komunikasi pada nomor: 087 865 416 999/ 112 (bebas pulsa)," katanya.
Berita Terkait
Banjir di Luwu, 14 orang meninggal dunia
Sabtu, 4 Mei 2024 9:29
Korban tewas akibat banjir di Kenya bertambah 66 orang
Rabu, 1 Mei 2024 7:27
BPBD Jakarta ungkap tiga sumber ancaman gempa
Minggu, 28 April 2024 17:52
Sebanyak 116.731 orang diungsikan karena banjir di Kazakhstan
Kamis, 18 April 2024 5:47
Rusia diterjang banjir, puluhan ribu orang dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 5:37
Uni Emirat Arab alami curah hujan terbesar
Rabu, 17 April 2024 19:38
Bupati Lombok Utara mengecek dampak banjir di Kecamatan Kayangan
Rabu, 17 April 2024 19:13
Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir
Rabu, 17 April 2024 10:47